Ahad 22 Mar 2020 23:02 WIB

BMKG Catat 37 Kali Gempa Susulan di Selatan Bali

Bali diguncang gempa magnitudo 3,8 dan tidak berpotensi tsunami

Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).(Antara/Izaac Mulyawan)
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).(Antara/Izaac Mulyawan)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat hingga saat ini total ada 37 gempa susulan dengan magnitudo di rentang 2.9-5.2 wilayah Selatan Bali.

"Dari informasi terjadi gempa magnitudo 3.8 SR, pada pukul 18.01 WIB, lokasi 10.69 LS, 115.38 BT (211 km Tenggara Nusadua-Bali), kedalaman 10 km,"kata Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman saat dikonfirmasi di Denpasar, Ahad (22/3).

Sebelumnya pada pukul 13:48 juga telah terjadi Gempa Bumi 5.2 SR di bagian Selatan Bali dan tidak berpotensi tsunami.

"Gempa tadi pukul 13.48 merupakan bagian dari gempa susulan dari gempa Magnitudo 6.3 yang terjadi pada 19 Maret lalu,"kata Iman Faturahman.

 

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitor gempa susulan yang masih berpotensi terjadi. Kata dia, Gempa susulan tersebut di laut, jauh dari Bali. Tapi dirasakan sampai NTB, kalau Bali belum ada laporan dirasakan terkait gempa tersebut.

​​​​​

"Gempa saat ini terjadi karena adanya deformasi lempeng indoaustralia di zona outer rise, dan karena bagian yang menunjam bergerak, sehingga bagian luar pertemuan lempeng terjadi penurunan (mekanisme normal fault)," jelasnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," katanya.

Iman meminta agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, baik melalui media sosial dan website.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement