Ahad 22 Mar 2020 14:53 WIB

Jamaah Tabligh Akbar di Malaysia Periksakan Diri

Dari 1.183 kasus Covid-19 di Malaysia, 840 diantaranya terkait tabligh akbar.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pria mengenakan masker pada hari pertama lock down Malaysia, Rabu (18/3).(Fazry Ismail/EPA EFE)
Foto: Fazry Ismail/EPA EFE
Seorang pria mengenakan masker pada hari pertama lock down Malaysia, Rabu (18/3).(Fazry Ismail/EPA EFE)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Jamaah yang menghadiri tabligh akbar Jord Qudama dan Ulama Malaysia 2020 di Masjid Sri Petaling di Kuala Lumpur, bekerja sama dengan otoritas kesehatan Malaysia untuk diperiksa atau diuji kesehatannya. Hal itu guna memastikan apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Setelah mendengar laporan dari ribuan atau peserta yang belum dipindai, banyak yang telah kembali ke departemen kesehatan atau rumah sakit kabupaten mereka berulang kali hingga nama dan perinciannya dicatat,” kata ketua tim penyelenggara Jord Qudama dan Ulama Malaysia 2020, Abdullah Cheong, pada Sabtu (21/3).

Baca Juga

Dia mengetahui bahwa otoritas Malaysia masih melacak jamaah yang hadir dalam acara tersebut. Sebab dari 1.183 kasus Covid-19 yang saat ini tercatat di Negeri Jiran, 840 di antaranya terkait dengan kegiatan Jord Qudama dan Ulama Malaysia 2020.

Abdullah memastikan pihaknya akan membantu pekerjaan otoritas Malaysia. “Kami siap dan telah memberikan komitmen penuh kami untuk membantu pihak berwenang menangani pandemi,” ujarnya.

Menurut dia, sebanyak 12.500 orang menghadiri kegiatan Jord Qudama dan Ulama Malaysia 2020 yang diselenggaran antara 28 Februari hingga 1 Maret. Jumlah itu termasuk warga asing dan 200 pengungsi Rohingya. Keterangan Abdullah mengeliminasi total jamaah yang dilaporkan sebelumnya, yakni 16 ribu orang.

Kementerian Kesehatan Malaysia belum menanggapi peenyataan dan keterangan Abdullah. Saat ini Malaysia telah memberlakukan lockdown atau karantina wilayah. Pemerintah mengatakan akan mengerahkan personel militer untuk membantu polisi menegakkan peraturan terkait lockdown.

“Kita perlu memastikan sistem perawatan kesehatan kita tidak dibanjiri oleh lonjakan kasus dengan memastikan kita tinggal di rumah,” kata Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement