Ahad 22 Mar 2020 09:31 WIB

Kasus Virus Covid-19 di Israel Bertambah Jadi 883

Ada 15 pasien yang sedang dalam kondisi kritis

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona(MgIT03)
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona(MgIT03)

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Israel mengumumkan adanya 178 kasus baru virus corona pada Sabtu (21/3) waktu setempat. Dengan demikian, total kasus infeksi Covid-19 di Israel itu menjadi 883 berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan Israel dilansir Anadolu Agency, Ahad (22/3).

Kemenkes Israel dalam pernyataan tersebut mengatakan, ada 15 pasien yang sedang dalam kondisi kritis, sementara 36 pasien telah pulih dari virus. Dan pada Jumat (20/3) kemarin, Israel mengonfirmasi kematian pertamanya karena penyakit tersebut.

Covid-19 muncul di Wuhan, China Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 167 negara dan wilayah, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS. Dari lebih dari 303 ribu kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian sekarang mendekati 13 ribu, sementara lebih dari 91.600 telah pulih.

China, Italia, Iran, dan Spanyol terus menjadi negara yang paling terpengaruh. Korban kematian global telah melampaui 11.000, menyebabkan reaksi berantai ketika pemerintah menempatkan negara pada penutupan untuk menghentikan penyebaran.

Kementerian Kesehatan Iran dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, jumlah kematian di Iran saat ini adalah 1.556, dari 20.600 lebih kasus infeksi corona. Dan sebanyak 7.635 orang yang dirawat karena virus telah dikeluarkan dari rumah sakit sampai saat ini.

Wakil Menteri Kesehatan Iran Ali Reza Raeesi, mengatakan lebih dari 80 ribu tes sejauh ini telah dilakukan untuk mendeteksi virus corona. Raeesi menekankan, 1.200 pusat kesehatan telah beroperasi di seluruh negeri dan jumlah laboratorium yang melakukan tes telah ditingkatkan menjadi 55.

Raeesi juga mendesak seluruh warga Iran untuk mengikuti saran dari pejabat kesehatan. "Jika kita mengikuti aturan kebersihan, kita akan menyingkirkan penyakit ini pada pertengahan Juni," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement