Sabtu 21 Mar 2020 14:33 WIB

Ahli: Lakukan Disinfektan dengan Cara yang Baik

Proses penyemprotan disinfektan harus diawali dengan pembersihan fisik.

Ilustrasi Penyemprotan disinfektan
Foto: Baznas
Ilustrasi Penyemprotan disinfektan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kolegium Pengurus Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (Hakli) Prof Arif Sumantri menyarankan masyarakat untuk menggunakan cara yang baik dalam melakukan disinfeksi berbagai bibit penyakit, terutama virus corona penyebab COVID-19. Proses disinfektan harus diawali dengan pembersihan fisik.

"Membersihkan permukaan yang terlihat pada obyek permukaan benda. Baru disinfektasi dilakukan," kata Arif dalam jumpa pers yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 di Gedung BNPB Jakarta, Sabtu (21/3).

Baca Juga

Dia mengingatkan setelah disinfeksi dilakukan adalah tidak kalah penting perlu menanamkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya, rajin mencuci tangan dengan sabun serta membuat sanitasi yang baik.

Apabila disinfeksi sudah dilakukan, tetapi PHBS tidak diterapkan dan sanitasi buruk maka proses pembersihan mikroorganisme itu tidak akan efektif. Mikroorganisme dapat kembali hadir baik karena pertumbuhan atau ada pembawa yang menempelkannya.

Alasannya, lanjut dia, setelah disinfeksi dilakukan tetap akan ada ancaman mikroorganisme. Benda-benda mati akan sering dipegang tangan banyak orang dan bisa terkena percikan droplet bersin atau batuk.

"Ada satu hal yang perlu diketahui yaitu sanitasi. Apapun lingkungannya tidak efektif jika sanitasi tidak baik. Pada benda mati itu tidak terlihat jika menjadi tempat melekat mikroorganisme, saling menempel tangan atau droplet," kata dia.

Arif mengatakan inti dari disinfeksi adalah menghilangkan mikroorganisme baik melalui proses fisika atau kimia. Disinfeksi merupakan upaya membunuh mikroorganisme dari benda mati dengan disinfektan.

Menurut dia, terdapat perbedaan jika disinfeksi itu menggunakan antispetik yang fungsinya menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement