Sabtu 21 Mar 2020 09:30 WIB

Ibu Sakit Keras, Higuain Tinggalkan Isolasi di Italia

Higuain dan Bentancur mendapatkan lampu hijau dari otoritas Italia untuk pergi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Penyerang Juventus Gonzalo Higuain (kiri) merayakan golnya ke gawang Udinese di Coppa Italia. Gol Higuain berkat kerja sama dengan Paulo Dybala.(EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO)
Foto: EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Penyerang Juventus Gonzalo Higuain (kiri) merayakan golnya ke gawang Udinese di Coppa Italia. Gol Higuain berkat kerja sama dengan Paulo Dybala.(EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO)

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Tindakan Gonzalo Higuain sempat menimbulkan kontroversi. Beberapa hari lalu, ia meninggalkan Turin. Penyerang Juventus itu pulang kampung ke Argentina. Padahal Higuain dan rekan-rekannya masih berada dalam masa isolasi.

Setelah ditelusuri ada alasan kuat yang melatarbelakangi aksi sang bomber. Kesehatan orang tua menjadi penyebab. Kepulangan Pipita tak bisa ditawar.

Baca Juga

"Menurut Radio CNN Argentina, Ibu Higuain dalam kondisi kesehatan yang buruk. Ini alasan pesepakbola 32 tahun terbang ke negaranya," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Sabtu (21/3).

Higuain tidak sendiriain. Rodrigo Bentancur juga pergi menuju Amerika Selatan. Higuain dan Bentancur mendapatkan lampu hijau dari otoritas Italia untuk pergi.

Di wilayah Eropa, Sami Khedira dan Miralem juga meninggakan Turin. Khedira pulang ke Jerman, Pjanic mudik ke Bosnia Herzegovina.

Sejumlah pihak sempat mempertanyakan sikap Juventus yang melepas para pemain tersebut. Seharusnya mereka masih menjalani masa karantina.

Sebelumnya bek Bianconeri, Daniele Rugani dinyatakan positif terjangkit Covid-19 pada 11 Maret 2020. Sesuai prosedur kesehatan, setiap individu yang pernah melakukan kontak dengannya di waktu-waktu terdekat, wajib melakukan isolasi.

Artinya, kalau pun harus bepergian, minimal Higuain cs memilih momen setelah tanggal 25 Maret 2020. Namun mereka memiliki argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Para pemain tersebut telah melakukan dua kali tes. Hasilnya, selalu negatif dari virus yang menyebabkan pandemi tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement