Jumat 20 Mar 2020 14:34 WIB

40 Juta Warga California Dipaksa Berada di Rumah

Gubernur memprediksi separuh populasi California tertular dalam delapan minggu.

Seorang pria menyeberang di Grand Avenue, Los Angeles, Jumat (20/3). California sudah menutup restoran, toko, dan tempat publik lain memaksa warga di rumah demi menghindari penyebaran corona.
Foto: AP
Seorang pria menyeberang di Grand Avenue, Los Angeles, Jumat (20/3). California sudah menutup restoran, toko, dan tempat publik lain memaksa warga di rumah demi menghindari penyebaran corona.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Gubernur negara bagian California, Gavin Newsom, pada Kamis (19/3) waktu Amerika, mengesahkan aturan tetap berada di dalam rumah dalam waktu yang belum ditentukan. Aturan berlaku kepada 40 juta penduduk di negara bagian Amerika Serikat itu demi mencegah penyebaran jenis baru virus corona (Covid-19).

Kebijakan yang langsung diberlakukan itu jadi langkah terkeras yang pernah dilakukan pemerintah negara bagian demi mengatasi krisis kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19. Gubernur Newsom memprediksi Covid-19 dapat menular ke lebih dari separuh populasi California dalam delapan minggu mendatang.

Baca Juga

"Kami yakin warga California akan patuh dan menjalani aturan itu," kata Newsom dalam jumpa pers di Sacramento. Newsom merupakan seorang politikus Partai Demokrat yang menjalankan periode pertama masa jabatannya sebagai gubernur di wilayah terpadat di AS.

"Mereka (para petugas di lapangan, red) akan bekerja lebih keras sebagaimana mereka telah bertugas dalam beberapa minggu terakhir melindungi diri mereka, keluarga, dan komunitas di negara bagian ini, serta dunia yang kita hidupi saat ini," terang dia.

Newsom mengatakan aturan itu penting demi mengantisipasi prediksi yang dibuat para ahli bahwa 56 persen dari total populasi di California, atau sekitar 25 juta orang, dapat tertular Covid-19 pada delapan minggu ke depan. Jika jumlah pasien ada sebanyak itu, Caifornia perlu menyediakan lebih dari 20 ribu rumah sakit dan ranjang untuk merawat mereka yang sakit.

Sejauh ini, 1.000 warga California telah dinyatakan positif tertular dan 18 di antaranya meninggal dunia. Angka itu jadi jumlah kematian tertinggi ketiga di AS, setelah Washington dan New York.

California merupakan rumah bagi 40 juta penduduk. Termasuk di antaranya 108 ribu warga yang hidup tanpa rumah.

Newsom menjelaskan aturan barunya itu tidak berlaku untuk mereka yang ingin berbelanja kebutuhan pokok di pasar, membeli obat-obatan di apotek, dan memeriksakan diri ke dokter, serta menyelesaikan pekerjaan. Ia tidak menyebut batas waktu pembatasan kegiatan itu, tetapi Newsom memperkirakan kebijakan itu akan berlaku sampai delapan minggu ke depan.

Dalam kesempatan lain, Newsom meminta Presiden AS Donald Trump untuk mengirim kapal rumah sakit milik Angkatan Laut ke pelabuhan di Los Angeles demi mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.

Los Angeles, kota terbesar kedua di AS, akan terdampak oleh pandemi dalam beberapa pekan mendatang.

Sementara itu, Presiden Trump pada minggu ini mengatakan ia akan mengerahkan dua kapal rumah sakit, satu di antaranya akan ditempatkan di wilayah pesisir timur. Namun, pejabat di Kementerian Pertahanan mengatakan kapal itu belum siap menerima pasien.

Lewat surat ke petinggi Kongres, Newsom juga meminta tambahan anggaran untuk membiayai asuransi bagi tunakarya serta mendanai program jaminan sosial serta membantu pelaku usaha kecil, sekolah dan universitas, dikutip dari Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement