Jumat 20 Mar 2020 13:27 WIB

Virus Corona di Spanyol Bermutasi dari Aslinya di Wuhan

Mutasi dinilai merupakan hal yang normal dalam perjalanan virus corona.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis(Reuters)
Foto: Reuters
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis(Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Ada temuan virus corona yang cukup mengejutkan di Spanyol. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Valencia dan Yayasan untuk Investigasi Kesehatan dan Biomedical, yang mengikuti perkembangan virus corona Covid-19 di Spanyol, menyimpulkan bahwa virus corona di Spanyol telah bermutasi dari penyebaran pertama di Wuhan.

Studi patologi yang dilakukan terhadap tiga rangkaian genetik dari virus SARS-CoV2, yang menciptakan Covid-19, dibawa pasien pertama untuk didiagnosis di Valencia. Studi tersebut menunjukkan bahwa virus memiliki waktu yang cukup setelah tiba di Eropa untuk bermutasi.

Baca Juga

Virus corona itu kemudian bisa dibedakan dari bentuknya saat pertama kali muncul di China pada Januari. Investigasi seperti ini diharapkan membantu ilmuwan bekerja keras menemukan vaksin untuk Covid-19. "Genetik dari virus ini terus menerus bermutasi dan jelas ini membuat kami mengikuti jejak di berbagai negara dan rantai transmisi," kata profesor genetik di University of Valencia, Fernando Gonzalez, dikutip dari AS, Jumat (20/3).

Menurut Gonzalez, pasien isolasi di Valencia telah menunjukkan beberapa mutasi dari virus asli yang berasal dari Wuhan. Namun, ia menyatakan mutasi itu merupakan hal yang normal. Sebab, hampir semua perjalanan virus akan berbeda dari bentuk awalnya. Ia mencontohkan kasus terbaru isolasi di Brasil yang mengungkapkan ada 16 mutasi.

Tidak banyak waktu yang tersisa untuk menemukan vaksin hingga siap diproduksi massal. Walaupun, Dietmar Hopp--pemilik klub Bundesliga Jerman Hoffenheim--dilaporkan telah menunjukkan kemajuan membuat vaksin melalui CureVac, perusahaan yang berbasis di Tubingen, spesialis membuat vaksin penyakit menular. Beberapa pekan ke depan akan menjadi masa yang krusial untuk mencegah penyebaran Covid-19 ke seluruh dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement