Jumat 20 Mar 2020 12:43 WIB

Masyarakat Bisa Daftar Kartu Prakerja Bulan Depan

Setiap WNI di atas 18 tahun bisa mendaftarkan diri di situs Kartu Prakerja.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Kartu Prakerja yang jadi program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode keduanya.(Republika/mgrol100)
Foto: Republika/mgrol100
Ilustrasi Kartu Prakerja yang jadi program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode keduanya.(Republika/mgrol100)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah menargetkan masyarakat sudah dapat memanfaatkan program Kartu Prakerja pada bulan depan. Selama dua pekan ke depan, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pemerintah akan menyempurnakan situs dan media sosial resmi Kartu Prakerja sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat.

Denni menjelaskan, skema Kartu Prakerja nantinya akan sangat mudah untuk diikuti. Setiap WNI di atas 18 tahun bisa mendaftarkan diri secara daring di situs Kartu Prakerja.

Baca Juga

Kemudian, mereka bisa memilih berbagai jenis pelatihan melalui platform digital mitra resmi pemerintah. Saat ini pemerintah terus mengembangkan situs yang akan menghadirkan informasi pemanfaatan Kartu Prakerja.

"Penentu dari keberhasilan program ini adalah ketika masyarakat penerima manfaat memiliki cukup informasi, teredukasi," kata Denni dalam soft launching Kartu Prakerja di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3). 

Selain dapat diakses pada www.prakerja.go.id, informasi mengenai Kartu Prakerja dan pelatihan yang tersedia juga dapat diakses melalui delapan platform digital milik mitra resmi pemerintah. Platform tersebut di antaranya Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Ruangguru, Haruka EDU, dan Sekolah.mu.

Melalui platform digital ini, Denni berharap masyarakat lebih mudah mengakses pelatihan yang diminati. "Kami menggandeng berbagai platform digital di Indonesia sebagai mitra resmi agar dapat menjangkau lebih banyak lagi pencari kerja," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat dapat memilih tiga jenis pelatihan yang diberikan, yakni online, offline, atau perpaduan keduanya. Di dalamnya juga ada pilihan program pelatihan 3-in-1 (three in one), yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.

Untuk setiap jenis program, pemerintah bersama platform digital menyeleksi lembaga pelatihan yang berkualitas, baik, dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Para penyedia pelatihan dalam program Kartu Prakerja termasuk lembaga pelatihan swasta, lembaga pelatihan pemerintah, training center industri, universitas, dan institusi pendidikan vokasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Kartu Prakerja berjalan sesuai janji Presiden Joko Widodo untuk mengurangi jumlah penganggur, khususnya mereka yang masih berusia produktif. "Saat ini, dari sekitar 7 juta penduduk Indonesia yang menganggur, ada sejumlah 3,7 juta yang berusia 18-24 tahun," katanya.

Sebagian besar penganggur muda tersebut atau sebanyak 64 persen di antaranya tinggal di perkotaan. Sekitar 78 persen berpendidikan SMA ke atas. Airlangga menekankan, masalah terbesarnya adalah sekitar 90 persen dari mereka tidak pernah mengikuti pelatihan besertifikasi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menambahkan, Kartu Prakerja diprioritaskan untuk pencari kerja muda. Dengan bantuan dari pemerintah, tenaga kerja muda diharapkan dapat lebih kompeten, berdaya saing, dan produktif.

"Selain itu, dengan memilih sendiri pelatihan yang diminati juga dapat mendorong Indonesia menjadi bangsa pembelajar," ujarnya.

Pemerintah diketahui telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk 2 juta penerima manfaat program Kartu Prakerja sepanjang 2020. Program ini diharapkan meningkatkan kompetensi pekerja dan pencari kerja dapat meningkat signifikan. Kartu Prakerja pun akan mendorong lembaga pelatihan dan dunia usaha untuk saling bekerja sama sehingga lulusan lembaga pelatihan menjadi lebih mudah memperoleh pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement