Jumat 20 Mar 2020 05:47 WIB

Dinkes Bogor Nyatakan akan Ada Klaster Aston

Acara tersebut dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Agus Yulianto
Ketua MPR Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua MPR Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Lampung setelah diumumkannya satu pasien dalam pengawasan (PDP) positif mengidap virus corona (Covid-19). Jika menang pasien tersebut mengikuti acara seminar gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston, Kota Bogor, pada 25-28 Februari 2020, akan ada klaster Aston.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengaku masih belum melakukan kontak dengan Dinkes Provinsi Lampung. Retno mengaku belum mendapat konfirmasi terkait adanya pasien positif corona yang mengikuti seminar di Hotel Aston.

Baca Juga

"Saya belum telusuri, belum kontak dengan Dinkes Lampung, baru baca berita ya. Ada positif riwayat di GPIB. Saya belum telusur ke sana karena saya belum dapat konfirmasi," kata Retno saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/3).

Jika benar di Aston, Retno menambahkan, pihaknya akan melakukan proses contact tracing dan melakukan penelusuran. Retno menjelaskan, pihaknya telah mencoba berkomunikasi dengan panitia dan pengelola Hotel Aston.

"Saya hubungi panitia di Aston. Itu kan di tanggal 26-28 Februari. Logikanya kan sudah lewat masa inkubasi. Tapi kan mesti tahu yang ikut di seminar itu katanya memang ratusan. Saya baru sampai menghubungi Hotel Aston," kata dia.

Retno menjelaskan, pihaknya belum mendapat data lengkap para peserta yang hadir dalam seminar tersebut. Karena itu, pihaknya mengaku masih kesulitan untuk melakukan langkah penelusuran.

"Nah, itu belum saya dapatkan, tapi kami sudah hubungi Hotel Aston. Minta data dan panitianya, pesertanya siapa saja. Ada dapat nama, tapi alamat gak ada," kata dia.

Berdasarkan data yang diperoleh, Retno menjelaskan, terdapat sekitar 500 orang yang terlibat dalam acara tersebut. Apalagi, kata dia, peserta bukan hanya berasal dari Bogor melainkan sejumlah daerah di Indonesia.

"Ini dapat PR (pekerjaan rumah) lagi karena memang betul pada tanggal itu ada GPIB. Saya sedang melusur, Kota Bogor itu siapa saja," katanya.

Dia menambahkan, kasus di Solo bukanlah masuk dalam seminar Aston. Retno menyebut, pasien Solo mengikuti acara di Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

"Intinya, yang di Solo beda kasus. Itu di Babakan Madang. Itu sudah berkoordinasi dengan dinkes kabupaten. Itu pun saya belum mendapat data (peserta) dari Kota Bogor," ucapnya.

Retno menyatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk menangani virus corona, apalagi setelah adanya mahasiswa IPB asal Jakarta yang tinggal di Kelurahan Sempur positif corona sehingga tak ada pasien positif dari Kota Bogor.

"Jangan sampai di Kota Bogor ada yang positif. Jadi, kalau ada info, tolong disampaikan," ujarnya.

Sebelumnya, satu dari empat orang pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit wilayah Lampung telah positif mengidap virus corona (Covid-19). Pasien lelaki berusia 62 tahun tersebut masuk rumah sakit setelah kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 di sebuah gereja dalam acara seminar.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung dr Reihana membenarkan seorang pasien lelaki tersebut dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek dengan gejala suspect Covid-19. “Benar, positif. Pasien pernah kontak orang terkonfirmasi positif Covid-19 di gereja Bogor,” kata dr Reihana dalam keterangan persnya, Kamis (19/3).

Menurut dia, kronologis pasien tersebut mengikuti seminar gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston, Kota Bogor, pada 25-28 Februari 2020.

Sekedar diketahui, Persidangan Sinode Tahunan (PST) 2020 GPIB se-Indonesia dilaksanakan Aston Bogor Hotel and Resort yang berlangsung 26-29 Februari 2020. Kegiatan itu diikuti 685 peserta sebagai utusan seluruh GPIB yang ada di 26 provinsi se-Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement