Jumat 20 Mar 2020 01:38 WIB

RS Darurat di Wisma Atlet Ditargetkan Rampung Akhir Pekan

Pembangunan instalasi air minum, listrik dan lift sedang digenjot saat ini.

Rep: Rizkyan Adiyudha / Red: Andi Nur Aminah
Suasana Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Pemerintah akan menyiapkan wisma atlet Kemayoran menjadi tempat isolasi masyarakat yang terjangkit COVID-19 guna menekan penyebaran virus tersebut lebih luas. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.(ANTARA FOTO)
Foto: ANTARA FOTO
Suasana Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Pemerintah akan menyiapkan wisma atlet Kemayoran menjadi tempat isolasi masyarakat yang terjangkit COVID-19 guna menekan penyebaran virus tersebut lebih luas. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.(ANTARA FOTO)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan rumah sakit darurat corona di Wisma Atlet rampung Sabtu (21/3) malam. Hal itu dilakukan sebagai respons atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

"Saat ini sedang dilakukan perbaikan pada fisik bangunan, instalasi air minum, listrik dan lift," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/8).

Baca Juga

Khalawi memaparkan, rencananya kementerian PUPR akan menyiapkan empat tower untuk digunakan sebagai RS Darurat. PUPR akan memanfaatkan tower 1, 3, 6 dan 7 yang berada di Blok D10. Tower 7 akan dibagi menjadi beberapa fungsi, dimana lantai 1 akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU dan lantai 3 untuk ruang refreshing. Sedangkan lantai 4 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.

"Kapasitas di tower 7 adalah 886 unit. Jika satu unit dapat menampung dua atau tiga orang maka kapasitas ruang rawat maksimun adalah 2.458 pasien," katanya.

Khalawi melanjutkan, tower 6 secara utuh mulai lantai satu hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Kapasitas tampung dari menara yang tersedia adalah 650 unit dan dapat memuat 1.750 orang. “Satu kamar diperkirakan dapat menampung dua hingga tiga orang pasien," tambahnya.

Dokter dan petugas medis akan ditempatkan di Tower 1 mulai dari lantai 1 hingga 24. Khalawi mengatakan, tower tersebut memiliki 650 unit kamar dengan kapasitas tampung maksimum 1.750 orang.  Sedangkan Tower 3 secara keseluruhan rencananya akan digunakan untuk Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Khalawi mengungkapkan, jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat menampung maksimal 1.750 orang.

Sebelumnya, pemerintah mulai memperbanyak fasilitas kesehatan yang siap merawat pasien positif Covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP). Tak hanya rumah sakit milik pemerintah saja yang dilibatkan, namun juga rumah sakit milik BUMN, TNI, Polri, bahkan swasta. Bahkan, wisma atlet di Kemayoran dan beberapa hotel BUMN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta merupakan salah satu tempat yang paling siap untuk menampung pasien positif corona. Dia mengatakan Wisma Atlet Kemayoran punya fasilitas yang lengkap jika rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien positif corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement