Kamis 19 Mar 2020 23:40 WIB

Tanpa Izin, 10 Ribu Muslim Bangladesh Gelar Doa Bersama

Saksi mata mengatakan bahwa angka jumlah jamaah mendekati 30 ribu orang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona(MgIT03)
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona(MgIT03)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Puluhan ribu orang berkumpul di Bangladesh untuk menghadiri doa bersama pada Rabu (19/3), di tengah kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan wabah covid-19 yang lebih luas.

Kepala polisi setempat Tota Miah mengatakan bahwa 10 ribu Muslim telah berkumpul di kota Raipur untuk memanjatkan doa kesembuhan. Tetapi beberapa saksi mata mengatakan bahwa angka jumlah jamaah mendekati 30 ribu orang, dilansir di BBC, Kamis (19/3).

Acara keagamaan di Raipur di distrik Lakshmipur datang ketika Bangladesh mengkonfirmasi kematian pertamanya karena virus tersebut. Sebanyak 17 orang di negara ini telah dinyatakan positif sejauh ini, meskipun banyak ahli meragukan angka resmi tersebut.

Kepala Polisi mengatakan panitia tidak mendapatkan izin dari pihak berwenang untuk mengadakan acara tersebut, meskipun pertemuan lokal seperti itu di Bangladesh sering tidak bergantung pada izin resmi.

Sebelumnya acara keagamaan di Malaysia dikonfirmasi sebagai sumber lebih dari 500 infeksi lokal di sana. Acara di Malaysia, yang dihadiri oleh 16 ribu orang, juga menyebabkan infeksi di negara tetangga, Brunei, Singapura, dan Kamboja.

Pemerintah Malaysia kemudian melarang semua pertemuan publik di negara itu dan mengunci perbatasannya untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Pertemuan keagamaan massal serupa di Gowa, Indonesia, yang rencananya akan diadakan akhir pekan ini, hari ini telah dibatalkan karena khawatir wabah serupa dapat terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement