Jumat 20 Mar 2020 00:40 WIB

Millenial Juga Berisiko Terpapar Covid-19, Mengapa?

Selama ini pemberitaan risiko Covid-19 terhadap generasi muda tidak begitu gencar

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Andi Nur Aminah
Peta penyebaran pandemi Covid-19
Foto: NYP
Peta penyebaran pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Santer diberitakan bahwa lansia dan orang-orang dengan masalah kesehatan merupakan kelompok yang dianggap paling berisiko terhadap Covid-19. Otoritas Amerika Serikat menilai millenial juga menjadi salah satu kelompok yang berisiko terkena Covid-19. Alasannya?

"Ada laporan mengkhawatirkan dari Prancis dan Italia mengenai beberapa anak muda yang menjadi sakit cukup berat, dan sangat serius, di ICU," ungkap Dr Deborah Brix di Gedung Putih, seperti dilansir New York Post.

Baca Juga

Brix menilai selama ini pemberitaan terkait risiko Covid-19 terhadap generasi muda tidak begitu gencar diberitakan. Laporan yang datang dari China dan Korea Selatan misalnya, lebih menyoroti dampak Covid-19 terhadap lansia dan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan.

"Mungkin ada angka infeksi yang tidak proporsional pada kelompok tersebut. Meskipun jarang terjadi, mungkin sekarang akan lebih banyak terlihat dan lebih jelas pada kelompok tersebut (millenial)," jelas Brix.

Presiden AS Donald Trump menyoroti perilaku sebagian generasi millenial yang membuat menempatkan diri mereka terhadap risiko penularan. Trump menyatakan bahwa generasi millenial telah diingatkan untuk menghindari perkumpulan dalam jumlah besar sehingga mereka bisa terhindar dari risiko tertular atau pun menularkan orang lain.

"Kami tidak ingin mereka berkumpul, dan saya melihat mereka berkumpul, termasuk di pantai dan di restoran, anak muda. Mereka tidak menyadari, dan mereka merasa tak mungkin terkena," jelas Trump.

Trump mengimbau agar generasi muda tidak merasa bahwa mereka "kebal" terhadap pandemi ini. Ketika generasi muda merasa seperti ini, mereka bisa saja secara tak sadar membawa virus ke rumah dan menularkan virus tersebut kepada kelompok yang berisiko tinggi seperti kakek, nenek dan orang tua mereka. "Kami ingin mereka mengindahkan anjuran ini," tambah Trump.

Brix menambahkan, saat ini angka kematian akibat Covid-19 pada generasi muda memang tidak signifikan. Akan tetapi, laporan mengenai kondisi pasien muda dari Italia dan Prancis membawa kekhawatiran baru. "Kami ingin mengimbau generasi muda ini, bukan hanya mengimbau agar mereka mematuhi panduan, tapi juga memastikan bahwa masing-masing diri kalian saling melindungi satu sama lain," jawab Brix.

Brix menekankan agar perkumpulan-perkumpulan tak lagi terjadi selama imbauan untuk bekerja dari rumah dilakukan. Kesempatan untuk tidak bekerja di kantor sebaiknya tidak dimanfaatkan untuk bersosialisasi karena ada risiko penyebaran Covid-19 di sana.

Belum lama ini, ribuan mahasiswa Amerika Serikat menolak untuk membatalkan acara tahunan mereka selama libur musim semi meski saat ini terjadi pandemi Covid-19. Sekelompok besar mahasiswa ini tampak berkumpul di Miami tanpa mengindahkan peringatan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement