Kamis 19 Mar 2020 17:25 WIB

Pengamat Sarankan Pemerintah Kurangi Kuota Mudik Gratis

Pemerintah perlu mempertimbangkan jumlah kuota yang dibuka untuk mudik gratis.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pengamat Transportasi Djoko Soetijowarno menilai pemerintah perlu mempertimbangkan jumlah kuota yang dibuka untuk mudik gratis.
Foto: Fakhri Hermansyah
Pengamat Transportasi Djoko Soetijowarno menilai pemerintah perlu mempertimbangkan jumlah kuota yang dibuka untuk mudik gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pemerintah sudah memperpanjang masa penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19, padahal program mudik gratis Lebaran Idul Fitri 2020 sudah dibuat. Pengamat Transportasi Djoko Soetijowarno menilai pemerintah perlu mempertimbangkan jumlah kuota yang dibuka untuk mudik gratis.

"Bisa mudik gratis tetap berlangsung. Tapi untuk mengantisipasi penyebaran corona tetap penggunanya dikurangi," kata Djoko kepada Republika.co.id, Kamis (19/3).

Baca Juga

Dia menilai pemerintah juga perlu melihat terlebih dahulu keadaan hingga akhir Mei 2020 untuk memutuskan kelanjutan dari program mudik gratis. Sebab, kata Djoko, kelompok masyarakat yang mengikuti mudik gratis dengan kemampuan ekonomi menurun.

Untuk itu, Djoko mengatakan opsi pengurangan kuota peserta mudik gratis dapat dipertimbangkan. "Daripada bawa virus. Ini juga harus diantisipasi," tutur Djoko.

Dia meminta, pemerintah pusat saat ini dapat mengkoordinasikan hal tersebut dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, Djoko memastikan transportasi juga dapat aman, nyaman, selamat, dan higienis.

Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih akan membahas kelangsungan rencana mudik gratis dalam kondisi pencegahan korona. “Rapat dengan Kementerian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru besok (20/3),” kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi kepada, Kamis.

Budi memastikan saat ini Kemenhub belum memiliki rencana untuk membatalkan kegiatan mudik gratis bus dan kapal penyebrangan pada masa Angkutan Lebaran 2020. Budi menuturkan pendaftaran mudik gratis masih direncanakan akan dibuka pada 23 Maret 2020 untuk angkutan bus dan pada 1 April 2020 untuk kapal penyebrangan.

Terlebih, kata Budi, Presiden Joko Widodo juga belum memberikan arahan untuk melakukan penutupan negara dan kota untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Untuk itu, Budi menegaskan program mudik gratis dengan bus dan kapal penyeberangan sesuai jadwal awal hanya saja hal tersebut bisa saja berubah setelah dilakukan pembahasan lebih lanjut besok (20/3).

Budi memahami kegelisahan sebagian masyarakat akibat pandemi virus Covid-19 yang melanda Indonesia. “Kami amat mengerti kondisi yang sedang dialami oleh negara kita yaitu pandemi Covid-19 dan saat ini kami berusaha sedapat mungkin untuk menerapkan pembatasan sosial,” ujar Budi.

Budi menambahkan, untuk meminimalisasi dampak penularan Covid-19 saat mudik gratis akan melakukan pembatasan jumlah penumpang. Hal tersebut dilakukan agar penumpang dapat menjaga jarak di dalam bus maupun kapal penyeberangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement