Kamis 19 Mar 2020 15:26 WIB

Polri: Kami Hanya Bisa Berharap Warga tak Aktivitas di Luar

Polisi berdoa agar masyarakat memahami virus Corona ini.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Warga berjalan dengan latar depan spanduk bertuliskan COVID-19 di jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).(Antara/Asprilla Dwi Adha)
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warga berjalan dengan latar depan spanduk bertuliskan COVID-19 di jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).(Antara/Asprilla Dwi Adha)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengaku akan selalu berkoordinasi dengan instansi dan pemerintah daerah (Pemda) agar tidak ada lagi masyarakat yang mengadakan acara dan berkegiatan di luar rumah.

Sebab, sampai saat ini persebaran virus Corona atau Covid-19 terus meluas. Pihaknya hanya bisa berharap dan berdoa agar masyarakat bisa memahami  keadaan saat ini.

Baca Juga

"Kami hanya bisa berharap masyarakat tidak ada kegiatan di luar rumah. Polri koordinasi dengan instansi dan pemda agar masyarakat tidak mengadakan acara dan berkerumun untuk saat ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (19/3).

Argo melanjutkan, Polisi akan berdoa untuk masyarakat agar memahami situasi penyebaran Covid-19. "Kami berdoa semoga masyarakat semakin memahami virus Corona demi keamanan dan kepentingan bersama," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana meminta pemerintah pusat dan daerah segera melakukan lockdown. Menurutnya, kebijakan sosial distancing atau jaga jarak sosial yang diusulkan pemerintah berjalan kurang efektif.

"Masyarakat tetap keluar rumah dan justru malah menimbulkan keramaian yang mempermudah penyebaran virus di tempat umum ataupun sarana transportasi," kata Putu Supadma Rudana di Jakarta, Selasa (17/3).

Dia mengatakan, masyarakat juga justru pergi berlibur setelah pemerintah memilih untuk meliburkan sekolah. Sebagian perusahaan juga masih memperkerjakan karyawan mereka untuk datang ke kantor.

"Ini artinya pemerintah belum berhasil mengontrol masyarakatnya untuk melakukan 'perang dengan corona' sehingga saran saya segera lockdown," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement