Kamis 19 Mar 2020 13:10 WIB

Kemendikbud: UN Berjalan dengan Protokol Kesehatan

Protokol kesehatan itu antara lain penyemprotan disinfektan tiap pergantian sesi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa (17/3/2020). (ANTARA/Syifa Yulinnas)
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa (17/3/2020). (ANTARA/Syifa Yulinnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan pelaksanaan Ujian Nasional di sejumlah wilayah berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana mengatakan pelaksanaan UN tersebut juga berjalan lancar.

"Pelaksaan ujian nasional sampai saat ini di beberapa daerah yang melaksanakan, kami melihat berjalan baik dan pelaksana di daerah pun menerapkan protokol kesehatan," terang Ade, dalam keterangannya, Kamis (19/3).

Protokol kesehatan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang tentang Pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19) pada satuan pendidikan, dan informasi lainnya dari Kementerian Kesehatan, serta Protokol Operasional Standar (POS) Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berupa Surat Edaran Nomor 0114/SDAR/BSNP/III/2020.

Kepala Sekolah SMKN 3 Sorong, Umar Singgih, menjelaskan bahwa sekolahnya menerapkan protokol yang telah ditetapkan oleh BSNP selaku panitia penyelenggara UN tingkat pusat. "Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan BSNP walaupun anak-anak merasa peraturan ini sedikit merepotkan mereka tapi kami meyakinkan mereka bahwa ini demi kesehatan mereka sendiri. Jadi anak-anak masih tetap semangat untuk melanjutkan sampai hari terakhir," kata dia.

Umar menjelaskan, protokol yang dijalankan antara lain teknisi menyemprotkan disinfektan setiap pergantian sesi di meja, bangku dan perangkat papan ketik komputer. Selain itu mengganti aktivitas jabat tangan dengan melipat tangan di dada, serta wajib mencuci tangan menggunakan sabun bagi setiap orang di sekolah.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Didik Wardaya mengatakan bahwa pelaksanaan UN tahun ini berbeda karena adanya penyebaran Covid-19. Hal yang berbeda yakni secara teknis pelaksanaan karena ada tambahan cuci tangan dan pembersihan tempat ujian.

Didik mengatakan, proses belajar mengajar di jenjang SMA dan SMK tetap berjalan seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan. Di dalam kegiatan belajar mengajar ditekankan pada kedisiplinan dalam menjaga kebersihan diri.

"ketersediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan dengan sabun untuk seluruh warga sekolah, meningkatkan frekuensi pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun di semua satuan pendidikan, menangguhkan terlebih dahulu kegiatan sekolah yang melibatkan orang banyak atau kegiatan di luar lokasi sekolah, dan memastikan kepada orang tua siswa agar siswa langsung pulang ke sekolah setelah jam pulang sekolah," kata Didik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement