Rabu 18 Mar 2020 23:35 WIB

Kebakaran Lahan Hanguskan 10 Hektare di Gayo Lues

Petugas pemadam terkendala medan yang sulit dilalui kendaraan roda empat dan dua.

Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan kebakaran hutan dan lahan telah menghanguskan sedikitnya 10 hektare di Desa Blangtemung, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

"Telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerah dataran tinggi Aceh, tepatnya Desa Blang Temung, Gayo Lues hari," kata Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Rabu (18/3).

Ia mengatakan petugas pemadam kebakaran dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terpaksa menggunakan peralatan seadanya yakni semprotan hama akibat sulitnya menuju lokasi.

BPBD Gayo Lues tidak mengerahkan armada pemadam kebakaran karena tidak tersedia jalur yang bisa dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua, karena merupakan kawasan hutan di pedalaman.

"Hingga tadi sore, tim kebakaran hutan dan lahan sedang melakukan pemadaman api. Jika belum padam, maka akan dilanjutkan esok hari akibat udara dingin di malam hari," katanya.

Ia mengaku, hingga kini pihaknya belum mengetahui penyebab terbakarnya kawasan hutan yang berada di pedalaman tersebut. "Kita belum tahu penyebab kebakaran. Dan kini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwajib," tegas Sunawardi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar menyatakan, suhu udara di siang hari meningkat dengan mencapai 34 derajat celsius akibat memasuki musim kemarau di wilayah Aceh.

"Suhu ini, akibat baru memasuki kemarau. Secara umum Aceh dilanda 32 hingga 34 derajat celsius," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Zakaria Ahmad.

Ia mengatakan, peningkatan suhu udara itu disertai hembusan angin yang bergerak dari arah timur laut menuju utara atau sebaliknya memiliki kecepatan antara lima hingga 20 kilometer per jam.

Ia mengatakan peningkatan suhu udara itu disertai hembusan angin yang bergerak dari arah timur laut menuju utara atau sebaliknya memiliki kecepatan antara lima hingga 20 kilometer per jam.

"Suhu mencapai 34 derajat ini, kita perkirakan terjadi di Maret 2020 saja. Sehingga kita imbau warga untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan serta permukiman penduduk, karena rawan sekali terjadi," tambah Zakaria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement