Rabu 18 Mar 2020 22:23 WIB

Madrasah di Aceh Jalani Belajar Mengajar Secara Daring

Pembelajaran daring madrasah di Aceh antisipasi corona.

Pembelajaran daring madrasah di Aceh antisipasi corona. Kematian akibat virus corona,
Foto: Republika
Pembelajaran daring madrasah di Aceh antisipasi corona. Kematian akibat virus corona,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh mengikuti proses belajar mengajar secara dalam jaringan (daring) setelah

Pemerintah Aceh meliburkan aktivitas belajar di sekolah dalam upaya mencegah penyebaran virus COVID-19.

Baca Juga

Siswa kelas IV MIN 5 Banda Aceh, Kayyisah Khazimah, mengaku sudah tiga hari mengikuti belajar mengajar secara daring. Meskipun suasananya tidak sama seperti belajar di sekolah, namun harus dilakukan supaya tetap bisa belajar di saat Indonesia kondisi darurat COVID-19.

"Sudah tiga hari belajar di rumah, senang. Enak belajar di sekolah, tapi tetap semangat belajar di rumah. Hari ini belajar Bahasa Arab dan kemarin matematika," katanya di Banda Aceh, Rabu.

Menurut Sejahtera Ali, guru di MIN 5 Kota Banda Aceh itu, dia membuat sebuah kelompok percakapan Whatsapp, yang di dalamnya juga telah ditambahkan para orang tua murid kelas IV tersebut.

Kemudian, dia melakukan proses belajar mengajar dengan cara mengirim video materi pelajaran kepada orang tua murid melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp grup itu agar siswanya tetap bisa belajar di rumah.

Setiap harinya, sesuai dengan jadwalmata pelajaran guru mengirim materi pelajaran dalam bentuk video ke Whatsapp grup tersebut, kemudian orang tua memperlihatkan kepada anaknya belajar.

"Jadivideo atau foto anak kita yang lagi belajar dari video yang dikirim guru tadi kita kirim ke grup Whatsapp," kata Jamal, salah satu orang tua murid di Banda Aceh.

Menurut Jamal, proses belajar mengajar melalui daring itu merupakan program yang sangat baik, dan dapat dilakukan oleh setiap guru. Hal itu dianggap perlu agar anak-anak tetapi bisa belajar ketika belajar di lingkungan sekolah tidak memungkinkan.

"Kita juga harus mendampingi si anak, bagaimana si anak membuka aplikasi, membuka vidio yang dikirim guru, dan mengajari ketika anak-anak tidak mengerti apa yang dikirim guru," katanya.

Sementara itu, Sejahtera Ali mengatakan motivasi dirinya mengirim video materi pelajaran kepada orang tua muridnya melalui pesan singkat grup Whatsapp agar siswa tetap dapat belajar, meskipun di rumah. "Tujuannya agar materi pelajaran dari sekolah tetap dipelajari  siswa secara langsung di rumah mereka masing-masing," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement