Rabu 18 Mar 2020 17:29 WIB

71 Tim Medis di RS Mitra Keluarga Depok Rampung Karantina

Seluruh tim medis RS Mitra Keluarga itu dinyatakan sehat dan negatif Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 71 tim medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok yang sebelumnya melakukan kontak dengan pasien corona kasus 01 dan 02 telah melewati masa karantinanya selama 14 hari. Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, seluruh tim medis dari rumah sakit tersebut dinyatakan sehat dan negatif dari virus corona.

"Saya mendapatkan berita baik bahwa staf rumah sakit Mitra Keluarga Depok di mana kasus 01 dan 02 pertama kali dirawat di sana dan mereka memiliki singgungan langsung yang dekat sebanyak 71 orang sudah selesai melaksanakan masa observasi karantina 14 hari. Dan alhamdulilah seluruhnya sehat dan tidak ada satupun yang positif," ujar Yurianto saat konferensi pers, Rabu (18/3).

Baca Juga

Yurianto mengatakan, saat ini tim medis di RS Mitra Keluarga Depok itupun telah kembali bekerja. Ia melanjutkan, hingga hari ini, data terkini jumlah kasus pasien positif virus corona mencapai 227 kasus dengan penambahan jumlah pasien positif dari tanggal 17-18 Maret sebanyak 55 kasus. "Sehingga 17 Maret pukul 12 sampai 18 maret pukul 12 ada tambahan 55 kasus. Keseluruhan sampai hari ini ada 227 kasus positif," ujar dia.

Ia mendetilkan, sebanyak empat kasus positif ditemukan di Banten, satu kasus di Yogyakarta, 30 kasus positif di DKI Jakarta, 12 kasus di Jawa Barat, dua kasus di Jawa Tengah, satu kasus di Sumatra Utara, satu kasus di Lampung, satu kasus di Riau, dan satu kasus di Kalimantan Timur. "Dari proses penyelidikan yang kami lakukan dan kemandirian yang bersangkutan, ada 2 kasus positif," tambah Yurianto.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh dan bisa dipulangkan secara akumulatif yakni sebanyak 11 kasus. Di antaranya yakni satu kasus dari Banten, sembilan kasus di Jakarta, dan satu kasus di Jawa Barat.

Kendati demikian, terkait jumlah kasus meninggal akibat corona ini, Yurianto mengaku masih terkendala dalam pendataan dari rumah sakit. Sejumlah rumah sakit disebutnya belum melaporkan jumlah kematian terkini.

Sehingga total kasus meninggal dunia yang ada yakni 19 orang, yakni satu kasus meninggal di Bali, satu kasus di Banten, 12 kasus di DKI Jakarta, satu kasus di Jawa Barat, dua kasus di Jawa Tengah, satu kasus di Jawa Timur, dan satu kasus di Sumatra Utara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement