Rabu 18 Mar 2020 14:35 WIB

Kementerian BUMN Janji Produksi 2 Juta Masker Bulan Ini

Selain India, RNI menjajaki langkah kerja sama dengan produsen asal China.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ratna Puspita
Staf khusus menteri BUMN Arya Sinulingga
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Staf khusus menteri BUMN Arya Sinulingga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus meningkatkan produksi masker untuk kebutuhan dalam negeri di tengah pandemi Korona saat ini. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI saat ini sedang memproduksi dua juta masker dengan memanfaatkan bahan baku dari India yang masih tersedia.

"(Target produksi masker) selesai bulan ini," ujar Arya saat video conference dengan awak media di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Kendati demikian, lanjut Arya, Kementerian BUMN juga terus mencari bahan baku masker dari negara-negara lain untuk terus memenuhi kebutuhan masker dalam negeri. RNI, kata Arya, telah meminta pasokan bahan baku masker dari Jepang, Perancis, hingga China. 

Arya menilai bahan baku dari Jepang dan Perancis amat terbatas, terlebih Perancis yang telah menerapkan lockdown. "Akibatnya tidak bisa impor dari sana," ucap Arya. 

Kementerian BUMN, ucap Arya, tengah menyusun langkah kerja sama bussiness to bussiness antara RNI dan produsen bahan baku masker dari China dan India. Arya menyebut produsen bahan baku masker dari China menyampaikan kesanggupan mengirimkan bahan baku masker.

"Kalau (kirim) bahan baku, mereka (China) masih oke. Asalkan bukan impor langsung masker (dalam bentuk jadi)," kata Arya. 

Arya menambahkan, nantinya distribusi masker untuk konsumen umum tetap melalui PT Kimia Farma (Persero). Sementara, RNI dapat melayani permintaan masker dari pemerintah daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement