Rabu 18 Mar 2020 06:34 WIB

PSSI Belum Bisa Pastikan Kapan Liga Bergulir Lagi

Sejumlah klub mendukung langkah PSSI yang menghentikan sementara kompetisi.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) belum bisa memastikan kapan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia kembali bergulir. Liga 1 dan 2 dihentikan sementara seiring dengan penyebaran virus corona alias covid-19 di Tanah Air.

"Kami bersama PT LIB mengadakan pertemuan menyikapi arahan dari pemerintah berkaitan dengan semua kegiatan yang menimbulkan keramaian massa supaya bisa diberhentikan," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Selasa (17/3). "Kapan liga akan bergulir? Kita tunggu perkembangan yang jelas dua pekan ke depan kami akan menyetop Liga 1 dan Liga 2 ini."

Jalannya kompetisi sudah mulai dihentikan sejak laga terakhir pekan ketiga untuk Liga 1 dan pekan pembuka Liga 2 pada Ahad (15/3). Awalnya, penghentian kompetisi hanya akan berlangsung dua pekan, namun karena pemerintah tengah bekerja keras menanggulangi covid-19, maka PSSI memutuskan untuk menunda hingga waktu yang belum ditentukan.

PSSI akan kembali menyusun jadwal kompetisi Liga 1 dan Liga 2. PSSI juga akan membantu LIB untuk melakukan kajian biaya dan manajemen risiko di masing-masing klub dalam kondisi terburuk usai dua pekan penghentian sementara kompetisi.

Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri mengatakan, keputusan penundaan kompetisi juga diambil oleh negara-negara yang terdampak virus corona. Negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia sudah menghentikan liga untuk sementara. Begitu pula dengan kompetisi elite di Jepang, Korea Selatan, dan China. Sedangkan untuk Myanmar dan Vietnam, kompetisi tetap bergulir dengan catatan tanpa penonton. Di Benua Eropa, Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, dan Jerman, sudah menghentikan kompetisi untuk sementara.

Cucu menekankan, di atas semua itu, satu hal yang harus dipertimbangkan bersama, yakni kesehatan. Bagaimanapun, aspek kesehatan harus berada di atas segalanya. "Keselamatan dan kesehatan penonton, perangkat pertandingan, dan pemain, harus dijadikan prioritas melebihi apa pun," tegasnya.

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mendukung langkah PSSI yang menghentikan sementara kompetisi dan berbagai kegaitan sepak bola selama dua pekan. Keputusan ini disampaikan PSSI kepada klub dalam rapat luar biasa yang melibatkan jajaran PT LIB selaku operator dan para manajer klub peserta Liga 1 dan Liga 2 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (17/3) malam WIB.

"Kami dukung penuh langkah PSSI, tentunya sejalan dengan arahan pemerintah, semua demi kesehatan elemen klub dan masyarakat Indonesia. Kami sedang siapkan langkah-langkah untuk mempersiapkan segala kemungkinanya," kata Yoyok saat dihubungi //Republika//, Selasa (17/3).

Senada dengan itu, manajer Bhayangkara FC I Nyoman Yogi Hermawan juga mendukung langkah-langkah yang diambil PSSI untuk menunda sementara kompetisi. Pada laga terakhir, Bhayangkara FC menjamu Persija Jakarta di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3). Laga yang berakhir imbang dengan skor 2-2 tersebut pun berlangsung tanpa penonton. "Kami mendukung itu demi kebaikan bersama," kata dia.

Yogi mengatakan, Bhayangkara akan tetap menggelar latihan seperti biasa selama dua pekan ke depan. Sejauh ini, belum ada instruksi dari PSSI untuk meniadakan semua kegiatan olahraga sepak bola termasuk latihan rutin. "Sementara ini belum ada (instruksi meliburkan pemain secara total), hanya menunda pertandingan sementara saja," jelas dia.

Yogi memastikan tidak ada masalah yang dialami klub dengan penundaan ini. Justru, lanjut dia, hal ini bisa dimanfaatkan untuk mematangkan kesiapan tim menghadapi laga lanjutan Liga 1 2020 saat kembali dimulai nanti. "Kami justru bisa memanfaatkan waktu untuk latihan secara intensif," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement