Selasa 17 Mar 2020 23:42 WIB

Pemerintah Tambah 227 Rumah Sakit Tangani Corona

Puluhan kasus yang hasil pemeriksaannya negatif yang diminta untuk self isolated.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Poli Khusus Corona yang dibuka pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan terpapar virus COVID-19.(ANTARA FOTO/Moch Asim)
Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Poli Khusus Corona yang dibuka pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan terpapar virus COVID-19.(ANTARA FOTO/Moch Asim)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan 227 tambahan rumah sakit (RS) untuk perawatan pasien terinfeksi virus novel Corona (Covid-19). Hal tersebut disebabkan makin bertambahnya jumlah kasus pasien yang positif di Indonesia.

Penyiapan 227 RS tersebut di luar 132 RS rujukan Covid-19 yang sebelumnya sudah ditetapkan, sehingga total RS yang disiapkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 359 RS. Penyiapan RS tambahan itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo, yakni 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, 65 RS BUMN.

“Sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh presiden bahwa 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN sudah siap untuk melaksanakan perawatan penderita Covid-19,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/3).

Salah satu RS yang berpartisipasi adalah RS Pertamina yang mendedikasikan seluruh ruangannya untuk pasien kasus Covid-19. Terus bertambahnya kasus positif Covid-19 menjadi salah satu alasan pemerintah menyiapkan 227 RS tersebut. Saat ini sudah ada 172 kasus pasien positif Covid-19 yang terbanyak di DKI Jakarta.

“Dari 172 ini terbanyak di DKI. Kita maklumi bahwa pintu gerbang masuk (orang dari berbagai daerah) ke DKI cukup besar. Kemudian mobilitas penduduk sangat tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan juga cukup besar,” ujar dia.

Didapatkannya banyak kasus pasien positif Covid-19 di Jakarta merupakan hasil dari tracing kontak pasien positif. Tracing kontak tersebut dilakukan oleh jajaran Dinkes DKI yang dibantu oleh unsur kepolisian dan pemerintah daerah. Dari banyaknya kasus Covid-19 itu tidak semua pasien dirawat di rumah sakit. Achmad mengatakan masih puluhan kasus yang hasil pemeriksaannya negatif yang diminta untuk self isolated.

“Dari seluruh kasus ini sudah barang tentu yang kita curigai tidak seluruhnya kami rawat di RS. Sebanyak 172 pasien adalah kasus yang dirawat di RS, sementara ada puluhan lagi yang hasilnya masih negatif tapi gejalanya tidak terlalu berat kami minta melakukan self isolated di rumah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement