Selasa 17 Mar 2020 21:19 WIB

Jumlah Pasien Lebihi Kapasitas Ruang Isolasi RSUP M Djamil

Kapasitas ruang isolasi RSUP M Djamil Padang 7-8 orang, saat ini diisi 10 orang.

Seorang pasien dirawat di ruang isolasi RSUP Dr.M.Djamil Padang, Sumatra Barat. (ilustrasi)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang pasien dirawat di ruang isolasi RSUP Dr.M.Djamil Padang, Sumatra Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) berupaya mencari alternatif rumah sakit yang bisa menampung pasien suspect corona. Ruang isolasi RSUP M Djamil yang menjadi rujukan saat ini sudah penuh.

"Kapasitas ruang isolasi RSUP M Djamil itu 7-8 orang, tetapi sekarang sudah diisi 10 orang. Kita harus secepatnya cari alternatif RS rujukan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Selasa (17/3).

Baca Juga

Selain RSUP M Djamil sebenarnya ada RS Ahmad Muchtar yang ditunjuk sebagai RS rujukan corona oleh Kementerian Kesehatan. Namun, peralatan di sana ternyata tidak lengkap.

Peralatan yang pernah digunakan untuk kasus flu burung sekitar 15 tahun lalu, seperti ventilator, rontgen portabel sudah rusak semua sementara alat perlindungan diri (APD) tidak mencukupi.

"Kita sudah rapat tadi. RS Acmad Muctar ini harus bisa dimanfaatkan. Semua kekurangan kita upayakan secepatnya bisa ditambah sehingga bisa melayani pasien suspect corona," katanya.

Selain itu alternatif lain yang memungkinkan adalah RS Universitas Andalas (Unand). Rumah Sakit pendidikan itu memiliki ruang terpisah di lantai dasar yang bisa dimanfaatkan untuk ruang isolasi pasien suspect corona.

"Ruangan itu terpisah dari ruang pasien lain sehingga aman. Syarat lain seperti ventilator juga ada. Namun memang ada beberapa hal yang juga perlu dilengkapi. Kita upayakan bisa dalam minggu ini," katanya.

Direktur Utama RS Unand, Yevri Zulfiqar mengatakan pihaknya memiliki tujuh kamar khusus yang bisa menampung 21 pasien suspect corona. Tersedia juga fasilitas ICU dengan enam ventilator.

"Kekurangan yang mendesak adalah kamar mandi untuk petugas, rontgen portabel, oksigen serta tambahan APD. Kita juga butuh tambahan sekitar sembilan perawat," katanya.

Namun pada intinya, RS Pendidikan Unand menyatakan siap sebagai RS rujukan pasien suspect corona. Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH menyebut salah satu tujuan berdirinya universitas dan RS Pendidikan adalah untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat dan daerah. Menjadi RS rujukan menjadi salah satu bentuk pengabdian itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement