Selasa 17 Mar 2020 23:53 WIB

Pemkot Denpasar Bangun Wastafel di Area Publik

Pemkot Denpasar membangun empat wastafel di area publik

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemkot Denpasar membangun empat wastafel di area publik. Ilustrasi.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemkot Denpasar membangun empat wastafel di area publik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar membuat tempat cuci tangan atau wastafel dan penyemprotan disinfektan di sejumlah kawasan publik. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, mengatakan pemerintah kota secara berkelanjutan terus memaksimalkan langkah preventif guna mencegah penyebaran COVID-19. Menurutnya beragam upaya telah dimaksimalkan pemkot.

Baca Juga

"Antara lain sosialisasi yang dilaksanakan dengan menggandeng desa dan lurah hingga ke banjar-banjar (dusun). Pengecekan suhu tubuh dan penyediaan sanitizer di ruang publik, kantor, sarana transportasi siswa, serta sekolah sekolah. Begitu juga penyemprotan cairan disinfektan dengan menyasar fasilitas dan tempat umum di kota setempat," katanya pada Selasa (17/3).

Ia mengatakan penyemprotan disinfektan dilakukan secara serentak di desa dan lurah serta pembuatan westafel di ruang publik sebanyak empat buah. Dengan demikian diharapkan kawasan tersebut dapat steril dari penyebaran virus corona.

Empat buah wastafel yang dibangun di ruang publik berada di Lapangan Puputan Badung dan di Taman Kota Dharma Sewaka Lumintang. "Dengan dibangunnya wastafel tersebut, masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan yang baik dan benar," kata Dewa Rai. Ia berharap fasilitas ini dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Sri Armini menambahkan selain melakukan penyemprotan disinfektan juga dilaksanakan pemantauan bagi WNA dan WNI. Pemantauan dilakukan terhadap mereka yang punya riwayat berkunjung ke negara tertular, orang yang kontak dengan positif virus corona, serta bekerja atau mengunjungi faskes yang menangani kasus.

Pengecekan dan pemeriksaan diprioritaskan pada orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara tertular dengan sistem jemput bola. "Penyemprotan disinfektan ini akan terus kami laksanakan secara bertahap dan berkala dengan menyasar fasilitas publik. Kami informasikan jika menemukan ciri-ciri kasus, masyarakat dapat melapor ke call center 112 dan (0361) 223333 yang telah terintegrasi dengan Damakesmas," ujar Sri Armini.

Dia juga mengimbau masyarakat utamanya tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus corona, diperlukan kesadaran masyarakat yang aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Langkah tersebut dapat dibiasakan dari rumah tangga dan keluarga.

Lebih lanjut Sri Armini mengatakan selain dua hal di atas, diperlukan juga penerapan etika batuk atau bersin dengan memperhatikan orang-orang sekitar. Selain itu masyarakat perlu mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa.

"Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah sejak dini dan antisipasi, sehingga penyebarannya dapat diblokir dan diantisipasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement