Selasa 17 Mar 2020 17:52 WIB

"Ada yang Hilang tidak ke Masjid, Tapi Bersabarlah"

Sebaiknya patuhi imbauan pemerintah dan Fatwa MUI.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Cimahi Utara, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Penyemprotan disinfektan di setiap sudut masjid yang sering digunakan oleh jamaah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh WHO. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.(Antara/Raisan Al Farisi)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Cimahi Utara, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Penyemprotan disinfektan di setiap sudut masjid yang sering digunakan oleh jamaah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh WHO. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.(Antara/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ustaz Bobby Herwibowo menyampaikan bahwa umat Islam sebaiknya ikut anjuran pemerintah dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadinya wabah virus Corona atau Covid-19. Sebab umat Islam harus ikut berperan dalam upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia.

Ustaz Bobby mengatakan, wabah Covid-19 tidak hanya menyebar di Indonesia tapi juga di berbagai negara yang sudah lockdown atau menutup akses keluar dan masuk. Sebaiknya masyarakat menghindari kerumunan orang-orang karena tidak bisa diketahui mereka berasal dari mana dan membawa virus atau tidak. 
 
"Selama 14 hari ini saran saya semuanya ikut melakukan social distancing agar boleh jadi virus itu berhenti di kita, jangan kita menyebarkan (virus), karena risikonya bukan buat kita sendiri tapi buat keluarga kita," kata Ustaz Bobby kepada Republika.co.id, Selasa (17/3).
 
Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini menjelaskan, terkait Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 sebenarnya sudah dilakukan oleh rabithah ulama dan jabhat ulama dunia. Mereka sudah memberikan fatwa serupa dengan Fatwa MUI, jadi sebaiknya umat Islam mengikuti fatwa tersebut.
 
Ia mengatakan, saat ini Masjidil Haram pun kelihatan sepi, hanya ada beberapa orang yang mungkin bekerja di sana sehingga dibolehkan untuk masuk. InsyaAllah kalau sama-sama bersabar dan patuh pada imbauan pemerintah dan ulama, masyarakat Indonesia akan melewati wabah Covid-19. "Semoga Allah mengangkat wabah ini dengan cepat," ujarnya.
 
Bila masih ada masyarakat yang bimbang, Ustaz Bobby menyarankan sebaiknya patuhi imbauan pemerintah dan Fatwa MUI. Kalau melihat yang telah terjadi di Italia dan negara lainnya yang banyak korbannya, awalnya karena mereka menyepelekan virus ini. Begitu banyak korban berjatuhan, mereka baru sadar dan menerapkan lockdown.
 
"Mudah-mudahan (apa yang terjadi di Italia) tidak terjadi di Indonesia, banyak (masyarakat) yang sudah taat sampai membuat tegar di rumah saja, tapi banyak juga yang enggak peduli dan tetap melakukan kegiatan seperti biasa," jelasnya.  

Ustaz Pendiri Yayasan Askar Kauny ini mengingatkan, kalau gerakan diam di rumah selama masa inkubasi 14 hari hanya dilakukan oleh sebagian orang Indonesia. Dikhawatirkan orang yang tidak tinggal di rumah akan menularkan wabah Covid-19 ke orang-orang yang diam di rumah.

Mengenai imbauan MUI melalui fatwa tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadinya wabah Covid-19, sebaiknya umat Islam bersabar untuk diam di rumah selama 14 hari. Kalau masih ada yang pergi ke mana-mana kemudian terjangkit Covid-19, nanti dikhawatirkan orang-orang yang diam di rumah selama 14 hari kemudian ketemu orang yang terjangkit Covid-19 di masjid. Nanti strategi orang-orang diam di rumah untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 tidak berjalan sukses.
 
"Saran saya ikuti imbauan biar semuanya selamat, kalau pun masih ingin datang ke masjid dan dia yakin bahwa dia aman maka lakukan tindakan-tindakan pencegahan, contoh pakai sarung tangan, bawa tempat sujud sendiri, menggunakan masker, tidak bersalaman, protokol seperti ini sebaiknya diikuti," jelas Ustaz Bobby.
 
Ustaz penemu metode menghafal Alquran semudah tersenyum ini juga mengaku tahu rasanya tidak sembahyang di masjid walau mesjid terasa menjadi rumah bagi seorang Muslim. Bahkan lebih sering mengunjungi masjid daripada rumah sendiri. "Jadi rasanya memang ada yang hilang tapi bersabarlah," kata Ustaz Bobby.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement