Selasa 17 Mar 2020 15:29 WIB

Bisnis Hingga Guru di Iran Buka Layanan Online, Cegah Corona

Kematian akibat virus corona di Iran sudah mencapai 853 orang.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, menyusul wabah virus corona.
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, menyusul wabah virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menjadi negara ketiga dengan kasus virus corona jenis baru (COVID-19) terbesar di dunia. Kehidupan warga di negara Timur Tengah itu pun seketika berubah, dengan status darurat diberlakukan. 

Banyak bisnis yang memberikan layanan online selama Iran berada dalam status darurat. Demikian dengan bidang pendidikan, di mana para guru saat ini memberikan bahan ajar kepada para murid secara daring. Rumah para murid kini menjadi sekolah masing-masing bagi mereka.

Baca Juga

Siavash Jamshidi, seorang guru dari Lorestan mengatakan bahwa sejalan dengan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona, pada siswa telah diajarkan bagaimana menjaga diri. Mereka juga diminta untuk mengenakan masker jika sakit atau terinfeksi virus. 

Kepala Pusat Hubungan Masyarakat dan Informasi Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran Kianoush Jahanpour mengatakan hingga Senin (16/3) tercatat 14.991 orang di negara itu terinfeksi virus corona jenis baru. Jumlah kematian dilaporkan mencapai 853 akibat kasus Covid-19. 

Sejauh ini, ada 4.996 orang di Iran yang dinyatakan pulih dari infeksi Covid-19. Mereka telah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit dan mengikuti petunjuk kesehatan yang diberikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement