Selasa 17 Mar 2020 14:59 WIB

Transjakarta Cenderung Sepi, Jalanan Terpantau Padat

Pemberlakuan bekerja dari rumah diduga menjadi prmicu sepinya transportasi umum.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah bus Transjakarta mengantre di Halte Busway Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (23/10). Kondisi penumpang di bus Transjakarta terlihat sepi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah bus Transjakarta mengantre di Halte Busway Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (23/10). Kondisi penumpang di bus Transjakarta terlihat sepi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi bus Transjakarta kembali beroperasi normal setelah sebelumnya, pembatasan penumpang diberlakukan pada Senin (16/3). Alhasil, tak ada penumpukan penumpang sejak pagi hingga siang, Selasa (17/3) di beberapa trayek.

“Bahkan, dibanding hari kemarin atau hari-hari sebelumnya, sekarang cenderung lebih sepi penumpangnya,” ujar salah satu pengatur keberangkatan bus Transjakarta di Shelter Ragunan, Aris (35 tahun) ketika ditemui Republika.co.id di Shelter Ragunan, Selasa (17/3).

Baca Juga

Dia menambahkan, rute dan pemberangkatan bus transjakarta telah normal sejak Selasa pagi sekira pukul 05.00 WIB. Sambung dia, setiap trayek tersebut akan berjalan normal hingga pukul 10.00 WIB, walaupun operasional dukungan menurutnya tetap 24 jam.

“Udah nggak ada pembatasan lagi seperti kemarin dari tiga jalur yang ada di sini,” kata dia.

 

Adapun tiga jurusan yang dilayani di shelter Ragunan dari Halimun-Ragunan, Ragunan-Monas via Semanggi dan via Kuningan. Bus beroperasi tiga kali di setiap lima menitnya. 

Dia menegaskan, meski tak begitu kentara penurunannya, jumlah penumpang sejak diberlakukan WFH (Work From Home) pada Selasa (17/3) dirasa menjadi pemicu penurunan tersebut. Dari pantauan di shelter Ragunan, Jati Padang, Mampang, Kuningan memang tak terlihat banyak penumpang. Sebaliknya, beberapa jalanan di Jakarta Selatan seperti Kemang, Mampang, Gatot Subroto dan Rasuna Said, Kuningan terpantau padat hingga Siang (17/3) sekira pukul 13.30 WIB. 

Sementara itu, salah satu penumpang Transjakarta Haris (28), mengaku sengaja menggunakan transportasi umum. Menurut dia, siang hari dan pemberlakuan bekerja dari rumah bagi sebagian perusahaan membuatnya merasa aman untuk menjaga jarak ketika menggunakan transportasi umum.

“Soalnya emang pasti sepi, kan nggak ada yang sekolah atau kerja. Kalaupun ada paling beberapa saja di bus,” ujar dia yang hendak mengunjungi rekan kerjanya.

Pascapembatasan transportasi umum pada Senin lalu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat ini kembali mengembalikan berbagai fasilitas seperti semula. Namun demikian, khusus untuk Bus Sekolah Jakarta, diberhentikan untuk sementara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement