Selasa 17 Mar 2020 13:25 WIB

Cerita Daddies Kembali Tinggal di Asrama Karena Corona

Tim All England juga diminta menghindari kontak fisik dengan atlet lain.

Rep: Fitrianto/ Red: Bilal Ramadhan
Pebulu tangkis ganda putra Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan memberikan keterangan kepada wartawan di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020).( Antara/Aditya Pradana Putra )
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pebulu tangkis ganda putra Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan memberikan keterangan kepada wartawan di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020).( Antara/Aditya Pradana Putra )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kini terpaksa kembali tinggal di asrama Pelatnas Bulu tangkis di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Hal ini merupakan kebijakan Pengurus Pusat PBSI agar seluruh tim All England 2020 harus menjalani masa isolasi mandiri sepulangnya dari Birmingham, Inggris. Termasuk pasangan berjuluk The Daddies itu yang tiba di Jakarta pada Ahad (15/3) Malam.

Jika biasanya mereka langsung menuju rumah masing-masing, kali ini pasangan nomor dua dunia ini harus kembali ke asrama Pelatnas Cipayung. Hendra/Ahsan menceritakan kegiatan mereka selama menjalani masa isolasi mandiri.

"Rasanya kayak anak asrama saja, hahahaha. Sudah lama sekali enggak jadi anak asrama, terakhir tahun 2012. Rasanya gimana ya, waktu terasa lambat. Sampai saat ini sih kegiatannya baru istirahat, makan dan tidur karena masih jet lag," kata Ahsan saat dalam keterangan tertulis PBSI, Selasa (17/3).

"Baru dua malam dan sudah ada rasa bosan sih hahaha, tapi ini yang terbaik dan saya jalani saja. Mau bagaimana lagi, keselamatan yang utama. Lagipula di rumah kan ada anak-anak saya, lebih baik saya di sini dulu," jawab Hendra.

Berdasarkan Surat Edaran nomor 158/0.5/III/2020 yang diterbitkan PP PBSI pada hari ini perihal Peraturan Pencegahan Covid-19, tim All England 2020 diminta melakukan isolasi mandiri hingga tanggal 30 Maret 2020. Selama masa isolasi, kondisi mereka akan terus dipantau tim dokter PBSI yang bertugas.

Tim All England diminta menjaga kesehatan dan menghindari kontak fisik dengan atlet lain, baik sesama atlet tim maupun atlet lainnya. Semua atlet diimbau melakukan social distancing dengan jarak minimal satu meter dengan atlet lain.

"Memang tidak boleh banyak kontak fisik sesama atlet, paling ketemu di ruang tengah asrama. Makanan pun diantar ke kamar. Kalau kontak sesama tim juga dijaga, jaraknya minimal satu meter. Kalau ditanya khawatir, ya rasa khawatir pasti ada," tutur Ahsan.

Ahsan juga sementara harus menahan rasa rindu dengan keluarganya. Ia hanya bisa berkomunikasi dengan istri dan anak-anaknya lewat video call.

"Kerjaannya selama karantina itu makan, tidur, nonton film, main game dan diulangi lagi semuanya dari awal, hahaha. Makanan juga diantar dari kantin ke kamar, tidak makan di ruang makan," cerita Hendra.

Baik Hendra maupun Ahsan sama-sama berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Wabah virus Corona yang menyebar ke seluruh dunia menyebabkan sejumlah turnamen terpaksa dibatalkan di antaranya Swiss Terbuka, India Terbuka, Malaysia Terbuka dan Singapura Terbuka.

Hal ini tentunya membawa pengaruh pada proses kualifikasi jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang rencananya akan digelar pada Juli mendatang. Bahkan muncul spekulasi bahwa Olimpiade akan ditunda atau dibatalkan jika wabah Covid-19 masih menjadi ancaman.

"Semoga cepat berakhir pandeminya, saya tidak mikirin gimana-gimana soal Olimpiade, yang penting sehat dulu saja," tutur Hendra.

"Harapan saya sih yang terbaik saja untuk kita semua, apa pun keputusannya nanti," pungkas Ahsan.

Tim kedua rencananya akan tiba dari Birmingham pada malam ini, Selasa (17/3). Termasuk pasangan juara All England 2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti serta ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Kali ini penyambutan juara pun ditiadakan demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement