Senin 16 Mar 2020 22:18 WIB

Balikpapan Siapkan Tiga Rumah Sakit Antisipasi Covid-19

Setiap rumah sakit rujukan disiapkan satu tim khusus penanganan pasien corona.

Suanasa ruang isolasi RSUD. Ilustrasi
Foto: Bayu Adji P/Republika
Suanasa ruang isolasi RSUD. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemerintah Kota Balikpapan menyiapkan tiga rumah sakit untuk mengantisipasi kemungkinan adanya orang yang terduga terpapar virus corona atau Covid-19 di Kota Minyak itu.

"Rumah sakit rujukan utama itu adalah RS Kanujoso Djatiwibowo, kemudian RS Umum Daerah Gunung Malang, dan RS Pertamina Balikpapan(RSPB)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan dr Sri Andi Juliarty di Balikpapan, Senin (16/3).

Di RS Kanujoso, katanya, saat ini disediakan lima ruang isolasi dan sedang dilakukan observasi terhadap lima pasien terduga terpapar Covid-19. Observasi serupa juga dilakukan di RSUD Gunung Malang untuk satu pasien, dan di RSPB, juga untuk satu pasien. Untuk sementara RSPB dan RSUD Gunung Malang memang baru menyiapkan satu ruangan khusus isolasi.

RSPB menjadi satu-satunya rumah sakit yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilibatkan dalam penanganan orang terduga terpapar Covid-19 di Kota Minyak itu. Di bawah koordinasi Dinkes Balikpapan, di setiap rumah sakit rujukan disiapkan satu tim khusus untuk penanganan pasien-pasien tersebut.

Tim itu, katanya, terutama terdiri dari dokter dan perawat berpengalaman dan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) maksimal.

"Yang bisa kami tegaskan itu RSPB siap dan terus berkoordinasi dengan Dinkes hal penanganan Covid-19 ini," kata Humas RSPB Liza Permatasari.

Hingga awal pekan ini terduga terpapar Covid-19 di Balikpapan mencapai 13 orang. Sebanyak tujuh orang sudah dinyatakan negatif setelah menjalani observasi di RS Kanujoso Djatiwibowo. "Mereka sudah boleh pulang," kata Kadinkes dr Juliarty.

Ia menjelaskan bahwa sebagian terbukti hanya menderita Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sebab kelelahan sepulang perjalanan, yang sebagian besar pulang dari perjalanan ke luar negeri.

"Ada yang baru dari Australia, dari Jepang, tapi ada juga yang dari perjalanan domestik, tapi bertemu dengan orang asing yang juga sedang dalam pengawasan (observasi)," ujar Kadinkes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement