Senin 16 Mar 2020 17:55 WIB

Tidak Semua Daerah Sumbar Harus Lockdown

Jika harus lockdown, karakteristik Sumbar tidak sama seperti Jawa.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, membahas strategi Sumbar jika corona melanda. (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/Wihdan
Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, membahas strategi Sumbar jika corona melanda. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan dalam pencegahan virus corona, tidak semua daerah seperti kabupaten maupun kota harus menjalani langkah pengurungan atau lockdown. Irwan membicarakan hal ini saat rapat bersama seluruh bupati dan wali kota di Sumbar di Istana Gubernuran Sumbar di Padang, Senin (16/3).

Irwan menjelaskan hingga hari ini, belum ada terdeteksi virus corona masuk ke Sumbar. Namun bila kemungkinan terburuk itu terjadi, misal virus corona masuk ke Sumbar, tindakan lockdown menurut Irwan tidak harus merata dilakukan di semua daerah karena akan berdampak ke banyak hal.

Baca Juga

"Misal, yang kena Kota Padang, Kabupaten Dharmasraya tidak harus lockdown. Sumbar ini tidak sama dengan daerah lain, seperti di Jawa misalnya," kata Irwan.

Irwan menyebut pintu masuk ke Sumbar tidak banyak seperti provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa. Yakni satu bandara. Sementara untuk pelabuhan, pintu masuk hanya untuk kapal yang berisikan kru, bukan penumpang.

Untuk jalur darat, pintu masuk di Sumbar hanya di Dharmasraya, Sijunjung, Pasaman dan Lima Puluh kota. Pintu masuk jalur darat ini menurut Irwan cukup minim dilewati orang-orang dari luar negeri.

Untuk penerbangan dari luar negeri yang rutin masuk ke Sumbar lanjut Irwan hanya dari Malaysia dan itu sudah dilakukan pembatasan oleh pemerintah Malaysia dan pemerintah RI.

Irwan menginginkan dalam situasi ancaman virus corona ini, sektor pariwisata dan ekonomi di Sumbar tidak terlalu menurun drastis.  Namun, Irwan mengatakan pihaknya tetap akan mewaspadai penularan corona ini dengan berbagai protap yang ada.

Irwan meminta supaya setiap kabupaten dan kota untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang mengundang pihak dari luar masuk ke Sumbar. Untuk kegiatan yang tidak dapat ditunda atau dibatalkan, menurut Gubernur Sumbar harus dilakukan seleksi yang ketat dan tertutup.

"Acara-acara ultah kabupaten, misalnya kalau bisa diundur atau dibatalkan dulu. Kalau tak bisa lakukan secara selektif," ucap Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement