Senin 16 Mar 2020 14:49 WIB

Wudhu yang Diyakini Sebagai Upaya Mencegah Virus Corona

Wudhu diyakini bisa menjadi langkah pencegahan penyebaran virus corona.

Wudhu diyakini bisa menjadi langkah pencegahan penyebaran virus corona. Foto: Wudhu (Ilustrasi)(Tahta Aidilla/Republika)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wudhu diyakini bisa menjadi langkah pencegahan penyebaran virus corona. Foto: Wudhu (Ilustrasi)(Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum ada hasil uji klinis yang menyebutkan aktivitas wudhu, yang merupakan kegiatan bersuci yang dilakukan umat Islam, bisa mengobati corona. Namun, sejumlah pakar kesehatan dan pejabat menganjurkan umat untuk melakukan wudhu sebagai langkah pencegahan virus corona.

Pada akhir Januari 2020 lalu, Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Islam Banjarmasin, dr H Meldy Muzada Elfa SpPD, menjelaskan bahwa aktivitas cuci tangan dengan sabun merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu tujuannya adalah menghindari kontak kuman atau infeksi dari tangan masuk ke dalam tubuh manusia.

Baca Juga

Cuci tangan dengan sabun yang direkomendasikan berdasarkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO dengan tata cara yang sudah ditentukan. Sementara itu, berwudhu merupakan salah satu kewajiban seseorang Muslim ketika ingin melaksanakan shalat. Di samping itu, seorang Muslim pun dianjurkan untuk selalu menjaga wudhu setiap saat.

Menurut Meldy, memang belum didapatkan penelitian apakah cuci tangan dengan sabun sesuai standar WHO mempunyai efektivitas yang sama dalam pencegahan penularan penyakit dibandingkan dengan seseorang yang rutin berwudhu. Namun, secara logika, ketika seseorang rutin berwudhu, selain untuk shalat lima waktu, ditambah dengan shalat sunah seperti Dhuha dan Tahajud, dalam satu hari orang tersebut sudah mencuci tangan dan anggota yang lainnya sebanyak tujuh kali bahkan lebih.

“Menurut pandangan saya, tentu ini akan berpengaruh terhadap kebersihan diri, apalagi saat wudhu dianjurkan untuk berkumur-kumur dan membersihkan rongga hidung. Karena, kita ketahui bersama, selain tangan, penularan bakteri atau virus melalui udara tentu akan melewati saluran napas dan sangat mungkin bakteri atau virus ini banyak terdapat di lubang hidung dan mulut,” kata Meldy melalui pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Senin (27/1) malam.

“Walaupun tidak ada penelitian ilmiah yang membandingkan antara cuci tangan standar WHO dengan wudhu, apalagi dikaitkan dengan sedang wabahnya virus corona ini, namun rutin berwudhu adalah satu cara yang baik untuk menjaga hidup sehat bagi Muslim yang rutin melakukannya,” kata Meldy.

Kemudian, belakangan ini sejumlah pejabat menganjurkan wudhu sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, misalnya. Dia mengajak umat Muslim di Jawa Barat untuk menjaga wudhu. Upaya tersebut diyakini bisa membantu mencegah virus corona atau Covid-19.

"Imbauan MUI pusat sudah sampai, akan disebarkan MUI Jabar agar dalam ceramah mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan, meningkatkan kesehatan. Karena, virus tidak akan masuk ke orang-orang yang badannya fit. Dalam syariat Islam disyariatkan banyak berwudhu," kata Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Emil setelah meresmikan gedung baru MUI Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (5/3).

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat itu mengatakan berdasarkan instruksi WHO agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatan dengan mencuci tangan untuk mencegah virus corona. "Karena WHO menyarankan kita cuci tangan. Kalau kita jaga wudhu kita, insya Allah preventif (mencegah)," kata Kang Emil.

Kemudian, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna memberikan tip jitu terkait pencegahan virus corona. Tip jitu itu adalah senantiasa berwudhu. "Air wudhu merupakan obat mujarab untuk pencegahan agar tidak terjangkit segala macam virus, termasuk virus corona," ujar Pradi di Balai Kota Depok, Kamis (5/3).

Selain itu, Pradi mengajak warganya untuk menegakkan shalat dan berdoa. "Sholat dan berdoa juga sangat ampuh untuk kita dapat terhindar dari segala macam penyakit. Untuk itu, mari kita benahi shalat kita dan berdoa. Semuanya ini merupakan ujian dari Allah SWT yang harus kita hadapi dengan ikhlas dan tawakal, berserah pada-Nya," tuturnya.

Di Aceh, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Syarifah Junaidah menegaskan, serangan penyakit virus corona (Covid-19) bisa dicegah asalkan masyarakat bisa menjaga kebersihan, memakai masker, dan menghindari kontak dengan orang banyak saat berada di tempat umum.

“Bagi umat Muslim, asalkan rajin berwudhu, virus corona bisa sembuh. Malah mungkin tidak bisa terpapar karena kita selalu dalam keadaan bersih (wudhu) dan rajin cuci tangan setiap saat,” kata dia di Meulaboh, Rabu (4/3).

Menurut dia, serangan penyakit yang disebabkan oleh virus corona sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan asalkan masyarakat sudah mendapatkan edukasi dengan benar terkait tata cara pencegahan, di antaranya menghindari menyentuh bagian mulut maupun hidung, terlebih setelah berjabat tangan atau beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, masker dianjurkan untuk selalu digunakan saat beraktivitas di luar rumah.

Sementara itu, Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramly mengatakan, selain sebagai syarat sah shalat, berwudhu juga dinilai dapat mencegah penyebaran virus corona. Menurut dia, jika masyarakat sering berwudhu, bakteri dan kuman yang ada di tubuh manusia dapat dibersihkan. Salah satunya yang terpenting adalah bagian tangan. Nadjmudin menambahkan, berwudhu pun menjadi salah satu yang dikedepankan dalam agama Islam untuk menjaga kebersihan.

sumber : Tim Republika.co.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement