Senin 16 Mar 2020 12:42 WIB

Mahasiswa IPB Diimbau Kembali ke Daerah Masing-Masing

Waspada Covid-19, IPB meluncurkan protokol kesehatan dan kewaspadaan mahasiswa.

Kampus IPB University, Bogor.(ANTARA)
Foto: ANTARA
Kampus IPB University, Bogor.(ANTARA)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB Prod Dr Arif Satria mengeluarkan  Surat Edaran Rektor IPB Nomor 4800/IT3/HM.00/2020 perihal Kebijakan IPB University untuk menghadapi penyebaran Covid-19 dan Demam Berdarah Dengue tanggal 14 Maret 2020.

Salah satunya adalah diberlakukannya penggantian moda belajar tatap muka, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) secara online atau metode tanpa tatap muka lainnya.

Menindaklanjuti Surat Edaran Rektor IPB Nomor 4800/IT3/HM.00/2020 tersebut, IPB University hari ini, Senin (16/3) mengeluarkan Protokol Kesehatan dan Kewaspadaan Mahasiswa. Protokol itu diteken Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr  Ir  Drajat Martianto Msi.

“Mahasiswa IPB University dihimbau kembali ke daerah masing-masing. Bagi mahasiswa yang sedang dalam kondisi tidak sehat diharapkan dapat berkonsultasi dengan unit kesehatan IPB dan melakukan pengobatan hingga dinyatakan sembuh,” kata Drajat Martianto dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, adapun mahasiswa dengan kebutuhan khusus atau kondisi lain yang direkomendasikan oleh dokter untuk membatasi kegiatan harus tetap tinggal di Bogor dan dalam pemantauan IPB. Bagi mahasiswa, baik yang melaksanakan kepulangan atau tinggal di Bogor diminta mengikuti protokol yang telah disiapkan oleh IPB University.

“Untuk mahasiswa yang pulang, pastikan daerah kepulangan tidak dalam status yang tidak diperbolehkan orang keluar masuk daerah tersebut dari informasi peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah atau informasi lainnya,” ujarnya.

Adapun mahasiswa yang berasal dari daerah Tanggap Bencana Covid-19 dimohon untuk tetap tinggal di Bogor. “Demikian pula, mahasiswa yang pernah kontak dengan orang yang baru pulang dari bepergian ke luar negeri dalam waktu kurang dari 14 hari dan mahasiswa yang dalam kondisi tidak sehat dapat memeriksakan diri ke Unit Kesehatan IPB dan disarankan untuk tidak pulang ke daerah asalnya hingga ditentukan sehat oleh dokter,” tuturnya.

Tidak kalah pentingnya, kata dia, pertimbangkan risiko menularkan Covid-19  atau tertular kepada/dari orang lain selama perjalanan, terutama jika akan melakukan kontak dekat dengan orang yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan kronis yang parah.  “Hendaknya mahasiswa yang pulang mempersiapkan alat pelindung diri (APD) berupa masker, hand sanitizer, tisu secukupnya dan lainnya;” paparnya.

Drajat menambahkan, moda transportasi yang digunakan saat kepulangan sebaiknya menghindari kereta api dan bus umum. Namun jika tidak bisa dihindari maka harus menjaga kedisiplinan dan waspada selama di stasiun, terminal dan kendaraan.

“Hindari kontak jarak dekat (minimal  1 sampai 2 meter) dengan orang lain terutama penderita demam dan batuk. Selain itu, rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan hand sanitizer minimal 60 detik dengan 6 langkah mencuci tangan yang sudah sering diajarkan. Juga, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum cuci tangan. Disarankan selalu menggunakan masker selama perjalanan bagi yang sedang demam dan batuk,” tuturnya.

Drajat mengemukakan, selama berada di rumah, hendaknya mahasiswa IPB University mengutamakan beraktivitas di lingkungan rumah, hindari kerumunan, dan membatasi kontak dengan orang lain jika tidak diperlukan.

Selain itu, menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk aktivitas pembelajaran yang dilakukan secara online. "Tidak kalah pentingnya, memberikan informasi aktivitas yang dilakukan selama di rumah melalui aplikasi IPB Mobile for student pada menu Campus Life 'Aktivitas Saya',” ujarnya.

Sementara itu, bagi mahasiswa yang karena alasan tertentu tidak dapat segera pulang ke daerah masing-masing, termasuk mahasiswa Afirmasi dan Bidikmisi, diperbolehkan tetap tinggal di asrama atau tempat tinggal masing-masing di Bogor dengan mengikuti protokol kewaspadaan di lingkungan IPB. 

“Mengutamakan beraktivitas di lingkungan kost/asrama, hindari kerumunan, dan membatasi kontak dengan orang lain jika tidak diperlukan; menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk mengikuti aktivitas pembelajaran yang dilakukan secara online; dan mahasiswa dapat memberikan informasi aktivitas yang dilakukan selama di Bogor melalui aplikasi IPB Mobile for student pada menu Campus Life 'Aktivitas Saya',” paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement