Senin 16 Mar 2020 11:20 WIB

Lawang Sewu dan Museum Kereta Api Ditutup untuk Wisatawan

Penutupan Lawang Sewu dan Museum Kereta Api untuk mencegah penyebaran corona.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati ornamen jendela kaca patri karya seniman J L Schouten asal Kota Delft, Belanda, saat mengunjungi Museum Cagar Budaya Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/10).(Antara/Aji Styawan)
Foto: Antara/Aji Styawan
Pengunjung mengamati ornamen jendela kaca patri karya seniman J L Schouten asal Kota Delft, Belanda, saat mengunjungi Museum Cagar Budaya Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/10).(Antara/Aji Styawan)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Wisatawan maupun warga mulai Senin (16/3) ini, tidak dapat mengunjungi gedung Lawang Sewu dan Museum Kereta Api (Stasiun Ambarawa). PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pengelola dan pemilik aset untuk sementara menutup kedua bangunan cagar budaya yang sekaligus juga menjadi destinasi wisata tersebut.

"Terhitung mulai Senin 16 Maret 2020 ini, PT KAI menutup Lawang Sewu dan Museum Kereta Api bagi pengunjung," ungkap Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro.

Baca Juga

Penutupan kedua aset bagi kepentingan kunjungan wisata ini dilakukan sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan atau sampai ada keputusan lebih lanjut. Keputusan ini diambil oleh manajemen PT KAI sebagai dari langkah- langkah antisipasi, terhadap risiko penyebaran Covid-19 yang disebabkan virus Corona).

Gedung Lawang Sewu di Kota Semarang serta Museum Kereta Api di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang merupakan tempat yang banyak dikunjungi wisatawan. Sebelumnya, upaya antisipasi untuk turut mencegah penyebaran virus Corona, juga telah dilakukan oleh PT KAI di gedung Lawangsewu.

 

KAI melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh bangunan bernilai sejarah bagi dunia perkeretaapian, yang berada di kawasan pusat Kota Semarang tersebut. "Segenap manajemen PT KAI juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terkait dengan kebijakan penutupan kedua aset wisata tersebut," tambah Krisbiantoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement