Senin 16 Mar 2020 07:16 WIB

Akankah Liverpool Juara?

Tak ada jaminan bagi Liverpool dinobatkan sebagai juara Liga Inggris.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
Para pemain U-23 Liverpool merayakan kemenangan di Piala FA atas Shrewsbury, Rabu (5/2).
Foto: EPA/PETER POWELL
Para pemain U-23 Liverpool merayakan kemenangan di Piala FA atas Shrewsbury, Rabu (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pertanyaan tentang nasib gelar juara Liga Inggris bagi Liverpool musim ini mungkin tak akan muncul jika pandemi corona tak menyebar ke seluruh dunia dan memengaruhi sepak bola.

Sesaat sebelum virus ini menghentikan seluruh kegiatan sepak bola di liga-liga Eropa, penggemar Liverpool di seluruh dunia menyiapkan diri untuk berpesta karena hanya butuh dua kemenangan lagi, trofi Liga Inggris yang ditunggu-tunggu selama 30 tahun akan diraihnya.

The Reds sangat perkasa musim ini dengan hanya menelan satu kali kekalahan di Liga Inggris. Hingga pertandingan terakhir yang dilakoni Liverpool sebelum seluruh pertandingan Liga Inggris ditunda, Mohamed Salah dan kawan-kawan sudah unggul 25 poin atas Manchester City yang ada di urutan kedua. Liverpool kini mengoleksi 82 angka dari 29 laga. Sementara itu, City yang baru melakoni 28 laga hanya memiliki 57 angka.

Itu artinya, the Reds hanya butuh dua kemenangan lagi untuk menjadi juara. Bahkan, gelar juara bisa lebih cepat digenggam jika City kalah dari Arsenal dan Burnley. Namun, skenario tersebut menjadi abu-abu ketika Liga Inggris mendadak dihentikan sementara akibat virus corona yang makin menabur ketakutan di daratan Eropa.

Beberapa pendapat pun bermunculan tentang nasib gelar juara Liga Inggris musim ini. Ada yang mengatakan Liverpool bisa dinobatkan sebagai juara meski kompetisi dihentikan.

Laporan the Telegraph, Ahad (15/3), menulis, tak ada jaminan bagi Liverpool dinobatkan sebagai juara Liga Inggris jika corona makin memburuk. Jika terjadi, hal ini jelas akan membuat banyak fan kecewa.

Operator Liga Inggris sedang mendiskusikan tentang nasib tim-tim di liga jika kompetisi terpaksa dihentikan lebih awal. Masih dalam laporan yang sama, gelar juara Liga Inggris bisa langsung diberikan kepada Liverpool jika sisa musim tak dimainkan lagi.

Namun, yang jelas, tak ada peraturan di Liga Inggris tentang apa yang terjadi seandainya kompetisi dihentikan lebih awal. Apabila Liga Inggris dihentikan, penghentian tersebut diyakini akan berdampak kepada liga-liga di seluruh Eropa. Selain itu, silang pendapat juga akan merembet kepada siapa tim yang degradasi dan lolos ke Liga Champions ataupun Liga Eropa musim depan.

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp pun angkat bicara melalui surat. Dia membuat pesan yang menyentuh kepada penggemar. Klopp ikut membuka mata penggemar bahwa saat ini ada hal lain yang lebih penting daripada sepak bola. Pesan itu mengandung makna tersirat bahwa semua tak perlu terlalu jauh memikirkan trofi.

“Saya tidak berpikir ini adalah saat di mana pemikiran seorang manajer sepak bola harus penting, tetapi saya mengerti untuk para pendukung kami. Mereka ingin mendengar dari tim dan saya akan menerimanya,” kata pelatih asal Jerman itu.

Klopp mengatakan, tak ada yang tahu apa hasil akhir yang akan didapatkan oleh klub. Kendati demikian, dia yakin pihak berwenang dapat memutuskan keputusan yang adil. Klopp mengatakan, dirinya bertanggung jawab atas masa depan tim.

Ketidakjelasan nasib gelar juara Liga Inggris seolah perjuangan Liverpool sepanjang musim tak berakhir sia-sia. Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino sebagai mesin gol Liverpool harus menanti kepastian kapan trofi Liga Inggris resmi diraih.

Jadi, bagaimanakah nasib Liverpool? Akankah penantian 30 tahun menjadi juara itu akan sirna akibat corona? Ataukah para haters Liverpool akan dengan mudah mencomooh sebagai "gelar hadiah" buat Liverpool yang sudah begitu dahaga gelar?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement