Senin 16 Mar 2020 03:00 WIB

Cara Israel untuk Mencari Kontak Corona

Netanyahu telah meminta persetujuan Kementerian Kehakiman untuk pakai teknologi ini.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Amir Cohen/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana menggunakan teknologi pelacak antiterorisme untuk meminimalkan risiko penularan virus korona.

Pemantauan melalui teknologi dunia maya akan dikerahkan untuk menemukan orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi virus Corona.

Baca Juga

"Kami akan segera mulai menggunakan teknologi digital, yang biasanya kami gunakan untuk memerangi terorisme," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Netanyahu menambahkan, pihaknya telah meminta persetujuan Kementerian Kehakiman, karena pelacakan digital ini dapat melanggar privasi pasien.

Netanyahu mengatakan, penggunaan teknologi untuk melacak kasus virus Corona bukan perkara mudah. Dia menggambarkan, virus Corona seperti musuh tak terlihat yang harus ditemukan.

"Selama bertahun-tahun menjabat sebagai perdana menteri, saya menghindari penggunaan alat-alat ini di kalangan masyarakat sipil. Tetapi kami tidak mempunyai pilihan," kata Netanyahu.

Dinas keamanan domestik Israel, Shin Bet membenarkan bahwa pihaknya menggunakan teknologi untuk memerangi virus Corona atas permitaan pemerintah Netanyahu dan Kementerian Kesehatan.

Seorang ahli dari Association for Civil Right di Israel, Avner Pinchuk mengatakan, penggunaan teknologi tersebut dapat mencakup pelacakan dari ponsel orang yang terinfeksi, dan menelusuri melalui meta data untuk mengetahui di mana mereka berada serta siapa saja yang berinteraksi.

"Pengumuman pemerintah ini sepertinya berlebihan, meskipun sekarang kita sedang berada dalam situasi yang rumit," ujar Pinchuk.

Sementara Shin Bet mengatakan, penggunaan teknologi ini tidak bertujuan untuk memaksa orang-orang melakukan karantina. "Penggunaan teknologi ini tidak bertujuan untuk menegakkan atau melacak seseorang dalam konteks pedoman isolasi," ujar pernyataan Shin Bet.

Sebagai tindakan pencegahan lainnya, pemerintah menutup mal, hotel, restoran dan bioskop mulai Ahad (15/3). Sementara, layanan vital seperti apotek, supermarket, dan perbankan tetap beroperasi.

Sebelumnya, militer Israel telah memerintahkan semua pasukan untuk kembali ke pangkalan mereka pada Ahad pagi. Sementara, pasukan tempur harus siap bertugas dalam jangka waktu lama tanpa cuti. Kementerian Kesehatan Israel menyatakan, hingga saat ini telah ada 193 kasus virus korona yang dikonfirmasi dan belum ditemukan kasus kematian.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement