Ahad 15 Mar 2020 07:16 WIB

Prancis Menutup Tempat Umum, Warga Dianggap Kurang Disiplin

Prancis Menutup Tempat Umum Karena Anggap Warga Kurang Disiplin

Petugas berpakaian pelindung lengkap mengecek barang penumpang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China, di bandara Marseilles, Prancis, Ahad (2/2). (AP Photo/Arek Rataj)
Foto: AP Photo/Arek Rataj
Petugas berpakaian pelindung lengkap mengecek barang penumpang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China, di bandara Marseilles, Prancis, Ahad (2/2). (AP Photo/Arek Rataj)

Oleh: Dini Kusmana Massabau, Jurnalis Indonesia tinggal di Prancis.

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, mengumumkan mulai Sabtu malam 14 Maret 2020 penutupan tengah malam untuk semua tempat umum. Keputusan ini diambil dengan bersamaan peningkatan kewaspadaan Prancis naik menjadi tingkat 3 dan karena masih banyak ketidak disiplinan warga prancis dalam memerangi wabah corona virus

Restoran, bar, klub malam, bioskop tutup mulai sabtu tengah malam 14 Maret 2020. Pertokoan kecuali supermarket, apotek, bank dan pompa bensin masih diperbolehkan buka.

 Perancis telah pindah ke “tahap 3”. Saat ini sebanyak 4.500 kasus terinfeksi. Dalam 72 jam jumlah yang terinfeksi menjadi berlipat. Penyebaran yang semakin cepat inilah yang membuat pemerintah prancis mengambil keputusan menutup tempat umum agar wabah COVID-19 bisa tertahan. Perdana menteri juga menyerukan kepada masyarakat Prancis agar lebih disiplin dalam memerangi wabah ini. Dan mematuhi semua peraturan yang ada.

Pemerintah prancis menganggap masyarakat prancis hingga saat ini masih banyak yang tidak mengindahkan himbauan agar corona virus tidak menyebar. Pemerintah prancis meminta agar masyarakat lebih berhati-hati untuk kedepannya.

 Setelah penutupan semua instansi pendidikan kini restaurant, diskotek, café, bioskop dan tempat komersial lainnya akan ditutup. Pom bensin, apotek, supermarket, bank tetap buka karena dianggap sebagai tempat yang sangat diperlukan. Transportasi umum juga tetap berjalan walaupun tidak sebanyak biasanya. Namun Perdana Menteri Prancis meminta agar masyarakat prancis tetap berada di rumah dan tidak keluar jika bukan untuk keperluan mendesak atau gawat darurat.

 Perdana Menteri Edouard Philippe juga meminta kepada para pekerja untuk bekerja di rumah dan meminta kepada para pengusaha untuk memudahkan karyawan mereka melakukan pilihan ini.

Direktur Jenderal Kesehatan mengatakan bahwa Prancis telah pindah ke tahap 3. 4.500 yang terinfeksi 91 meninggal dan 300 dalam perawatan ICU. Jérôme Salomon juga mengatakan bahwa lebih dari 50% orang yang dirawat di rumah sakit dalam perawatan intensif berusia di bawah 60 tahun. Dari 91 kematian yang tercatat, 71 pasien berusia di atas 75 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement