Sabtu 14 Mar 2020 17:25 WIB

Inggris Larang Warganya Berkumpul Massal Pekan Depan

Liga primer Inggris telah menunda semua jadwal pertandingan hingga 14 April

 Sejumlah warga Inggris yang baru pulang dari Cina dikarantina untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Arrowe Park Hospital, Liverpool, Inggris, Rabu (5/2).(AP/Jon Super)
Foto: AP/Jon Super
Sejumlah warga Inggris yang baru pulang dari Cina dikarantina untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Arrowe Park Hospital, Liverpool, Inggris, Rabu (5/2).(AP/Jon Super)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris akan memberlakukan undang-undang keadaan darurat pekan depan untuk melarang berkumpulnya massa dalam upaya mengekang penyebaran virus Corona. Sebuah eskalasi atas rencana krisisnya yang dinilai terlalu longgar oleh para pengkritik.

Perdana Menteri Boris Johnson sejauh ini melawan tekanan untuk mengambil beberapa langkah tegas yang diadopsi negara-negara Eropa lain untuk memperlambat penularan virus. Tapi pada Jumat (13/3), Liga Primier Inggris menunda semua pertandingan hingga 14 April dan kegiatan lain seperti Marathon London ditunda panitia penyelenggaranya.

"Kami telah merancang undang-undang keadaan darurat untuk memberi pemerintah kekuasaan yang dibutuhkan untuk menangani virus Corona, termasuk kekuasaan untuk menghentikan berkumpulnya massa dan memberi kompensasi sejumlah organisasi," kata sumber pemerintah.

"Kami akan menerbitkan legislasi ini pekan depan." Media Inggris mengatakan pelarangan berkumpulnya massa berlaku mulai akhir pekan depan dan dapat memengaruhi kegiatan seperti festival musik Glastonbury, kejuaraan tenis Wimbledon dan pacuan kuda Grand Nasional. 

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement