Sabtu 14 Mar 2020 16:27 WIB

Mimpi Ghazali dan Ibnu Arabi Bertemu Rasulullah SAW

Mimpi bertemu Rasulullah SAW merupakan dambaan tiap umat.

Mimpi bertemu Rasulullah SAW merupakan dambaan tiap umat. Rasulullah SAW (ilustrasi)(republika)
Foto: republika
Mimpi bertemu Rasulullah SAW merupakan dambaan tiap umat. Rasulullah SAW (ilustrasi)(republika)

REPUBLIKA.CO.ID, * Prof Nasaruddin Umar

Mimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW tentu merupakan dambaan setiap umatnya. Sejumlah ulama khawas menasihatkan, jika ingin bermimpi berjumpa dengan Rasulullah maka berdoalah kepada Allah SWT, wujudkan rasa cinta yang sangat mendalam, dan banyaklah bershalawat terhadapnya.

Baca Juga

Mimpi berjumpa Rasulullah memiliki banyak bentuk, mulai dari melihat anggota badan Rasulullah secara samar-samar sampai menjumpainya secara utuh, bahkan berkomunikasi (batin) dengannya. 

Mimpi berjumpa dengan Rasulullah merupakan kenikmatan tersendiri. Bagaimana orang yang selama ini kita cintai dan kita rindukan tiba-tiba muncul di hadapan kita. Air mata tak tertahankan dan rasa cinta semakin mendalam. 

Dalam kitab-kitab kuning banyak sekali dijelaskan pengalaman para sufi yang menggambarkan pengalaman mistisnya menjumpai Rasulullah SAW. Sebagai contoh, suatu ketika Imam Al Ghazali (1058-1111 M) ditanya, "Mengapa engkau sering mengutip hadis-hadis ahad (tidak populer) di dalam kitab Ihya' 'Ulumid Din? Ia menjawab, "Saya tidak pernah menulis satu hadis di dalam buku ini sebelum saya konfirmasikan kepada Rasulullah." 

Padahal, Rasulullah wafat pada 632 M dan Al Ghazali wafat tahun 1111 M, selisih 479 tahun. Kitab Ihya' 'Ulumid Din merupakan masterpiece Al Ghazali yang ditulis di puncak menara Masjid Damaskus.

Kejadian serupa juga dialami Ibn 'Arabi (1165-1240 M), seorang sufi besar, ketika ditanya seorang muridnya perihal bukunya, Fushush Al Hikam, yang terasa seperti mengandung misteri. Kata muridnya, setiap kali ia membaca buku ini, setiap itu pula ia mendapatkan sesuatu yang baru. Lalu dijawab, "Buku itu memang pemberian Rasulullah langsung kepada saya, bahkan judul bukunya pun dari Rasulullah (khudz hadza kitab Fushuhsh Al Hikam). Padahal, selisih masa hidup Rasulullah dan Ibn 'Arabi terpaut 608 tahun.

Bermimpi menjumpai Rasulullah SAW salah satu bagian dari karunia Allah SWT yang paling tinggi. Apalagi, dengan hadis yang disampaikan Nabi: "Barang siapa yang bermimpi memimpikan diriku akan bersamasama aku di dalam surga. Jika se seorang ingin memimpikan Rasulullah, tentu harus selalu menghidupkan rasa cinta yang sangat dalam di dalam dirinya. Amin.  

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement