Jumat 13 Mar 2020 17:23 WIB

PKS-Demokrat Buka Peluang Koalisi di Pilkada 2020

PKS-Demokrat menggelar pertemuan di Cikeas.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
PKS-Demokrat Buka Peluang Koalisi di Pilkada 2020. Foto: Presiden PKS, Sohibul Iman (Republika TV/Wibisono)
Foto: Republika TV/Wibisono
PKS-Demokrat Buka Peluang Koalisi di Pilkada 2020. Foto: Presiden PKS, Sohibul Iman (Republika TV/Wibisono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan pertemuan tertutup dengan Partai Demokrat, di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Kabupaten Bogor. Salah satu yang dibahas adalah peluang kedua partai untuk berkoalisi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

"Itu yang harus digali, discan. Diperiksa daerah mana yang PKS dan Demokrat itu bisa kerja sama dan melahirkan kemenangan," ujar Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, Jumat (13/3).

Baca Juga

Penangung jawab Pilkada kedua partai disebutnya akan segera menggelar pertemuan. Untuk memetakan daerah-daerah keduanya berkoalisi.

"Akan bertemu untuk sama-sama membuka peta di mana PKS dan Demokrat memiliki kekuatan," ujar Sohibul.

Ia mengaku, belum ada gambaran secara detail daerah mana saja PKS akan berkoalisi. Namun, pihaknya memberikan keleluasaan bagi pengurus di daerah untuk menjalin koalisi dengan partai lain termasuk, Demokrat.

"Tergantung suasana kebatinan di wilayah itu. Kalau PKS memang nyaman di daerah itu dengan Demokrat, ya kita dorong," ujar Sohibul.

Pertemuan antara PKS dan Demokrat ini juga disebutnya sebagai ajang politik kebangsaan. Sebab, Sohibul ingin membangun komunikasi politik dengan siapapun, tanpa terbelenggu koalisi.

"Ini adalah rangkaian pertemuan silaturahim yang kami bangun waktu dimulai dari Nasdem, partai-partai lain termasuk ormas-ormas keagamaan," ujar Sohibul.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal menyebutkan, pihaknya bertemu dengan Demokrat sebagai bagian dari safari silaturahim kebangsaan. Di mana sebelumnya, mereka sudah bertemu dengan Partai Golkar dan Nasdem, yang notabenenya berada dalam koalisi pemerintahan.

Ia menyebut, kini PKS tengah memperjuangkan semangat kebangsaan. Dengan tetap menjalin komunikasi dan kerjasama tanpa harus kehilangan jati diri masing-masing.

"Kami ingin mencari titik temu untuk membangun kerjasama. Apalagi dengan Pak SBY kami pernah bekerjasama dalam Pemerintahan beliau dua periode," ujar Mustafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement