Jumat 13 Mar 2020 16:44 WIB

11 WN China di Papua Barat Negatif Covid-19

Dinkes Papua telah mengobservasi 11 WN China di Papua

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Dinkes Papua telah mengobservasi 11 WN China di Papua. Ilustrasi.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Dinkes Papua telah mengobservasi 11 WN China di Papua. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI - Sejak virus corona menyebar dari Wuhan, China ke sejumlah negara, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan telah mengobservasi 11 warga negara asing (WNA) asal China. Seluruh WN China yang diobservasi dinyatakan negatif.

WN China paling banyak yang menjalani observasi atau karantina di daerah tersebut adalah yang bekerja sebagai TKA di pabrik semen PT SDIC Papua Cement Indonesia di Manokwari. Keterangan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan.

Baca Juga

Jumlah TKA China yang menjalani pemeriksaan dan observasi di Manokwari sebanyak 10 orang. Sedangkan satu kasus lainya berada di Sorong. Ia adalah wisatawan China yang melakukan perjalanan ke Raja Ampat.

"Observasi waktu itu dilakukan di Rumah Sakit Selebes Solu selama beberapa hari. Setelah dinyatakan negatif Covid-19 yang bersangkutan langsung dipulangkan ke negaranya," ucap Otto.

Pada kasus Sorong, staf ahli Menteri Kesehatan sempat bertemu dengan WNA tersebut sebelum dipulangkan. Selain WN China, lanjut Otto, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap delapan mahasiswa Sorong yang pulang dari Wuhan. Dari pemeriksaan itu mereka seluruhnya dinyatakan negatif.

"Sebelum pulang ke Papua Barat, mereka terlebih dahulu menjalani observasi di Natuna selama 14 hari. Mereka negatif Covid-19 dan dalam keadaan sehat dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan dari Kemenkes," ujar Otto.

Hingga saat ini, belum ditemukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Papua Barat. Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan telah melaksanakan sejumlah kegiatan. Kampanye pencegahan gencar dilaksanakan di sekolah-sekolah dan tempat lainnya.

Satgas siaga Covid-19 pun telah terbentuk yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Seluruh instansi terlibat dalam Satgas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement