Jumat 13 Mar 2020 14:12 WIB

Pasar Saham Anjlok tidak Menurunkan Minat IPO

Calon emiten yang masuk daftar antrean IPO sudah mencapai 23 perusahaan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Initial public offering / penawaran saham perdana(Republika.co.id)
Foto: Republika.co.id
Initial public offering / penawaran saham perdana(Republika.co.id)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, minat perusahaan untuk melakukan aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) masih tinggi di tengah tekanan pasar akibat penyebaran Covid-19.

Direktur Penilai Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga saat ini sudah ada 18 perusahaan yang sudah tercatat di BEI. Sementara, calon emiten yang masuk daftar antrean mencapai 23 perusahaan.

Baca Juga

"Sampai sekarang semuanya masih komitmen, belum ada yang menyampaikan penundaan," kata Nyoman, Jumat (13/3).

Pada hari ini, BEI kedatangan dua emiten baru yaitu PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE). Pada saat pencatatan, masing-masing saham bahkan mengalami kenaikan 34,55 persen dan 6,8 persen.

Saham CARE naik ke level Rp 110 per saham dari harga penawaaran Rp 103 per saham. Sedangkan saham AMAN naik dari harga  Rp 110 per saham saat harga penawaran menjadi Rp 148 per saham.

Selain aksi IPO, menurut Nyoman, pencatatan instrumen lainnya juga masih akan berjalan sesuai jadwal. Sejauh ini, setidaknya ada penerbitan tiga ETF dan tiga surat utang yang akan dicatatkan di BEI.

Nyoman optimistis, tahun ini BEI bisa mencetak 79 efek baru dari semua instrumen termasuk obligasi dan ETF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement