Jumat 13 Mar 2020 10:54 WIB

Imbas Corona, Pemkot Bandung Tinjau Kegiatan Berskala Massal

Pemkot Bandung sedang mengkaji internal CFD dan KAA apakah dilakasnakan atau tidak.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah meninjau kegiatan-kegiatan yang mengundang peserta dengan skala massal seperti Car Free Day atau Konferensi Asia Afrika ke 65 apakah akan diselenggarakan atau tidak. Sebab, hal itu terkait dengan wabah virus korona atau covid-19 yang tengah menyebar diseluruh negara termasuk salah satunya di Indonesia.

"Ini mau dibahas internal, kita bahas dan kaji apakah terus apakah enggak? Termasuk KAA, itu bagian dari kementerian," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat ditemui di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, Jumat (13/3).

Baca Juga

Yana mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait keputusan pada acara-acara tersebut. Meski katanya beberapa wilayah sudah meninjau kegiatan yang melibatkan orang banyak imbas dari virus corona. "Dibatalin atau tidak belum (ada keputusan)," ungkapnya.

Menurutnya, melalui satuan petugas (satgas) penanganan corona pihaknya terus menyosialisasikan kepada wilayah untuk melakukan antisipasi. Ia pun meminta agar masyarakat yang berada di keramaian untuk mengecek kondisi suhu tubuh, menyiapkan hand sanitazer. Katanya, pihaknya berharap agar penyebaran virus korona tidak menyebar luas di Kota Bandung.

Yana menambahkan, pihaknya menyiapkan dua ruang isolasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak untuk pasien yang diduga terpapar virus corona. Termasuk menyiapkan simulasi dalam penanganan pasien virus corona di rumah sakit. "Bentuk kesiapan pemerintah Kota Bandung dalam kasus covid-19 berbagai fasilitas kesehatan disiapkan termasuk simulasi penanganan. Baru Kota Bandung yang melakukan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan sebanyak 34 orang warga negara Indonesia dinyatakan positif menderita corona dan tiga di antaranya dinyatakan sembuh. Organisasi kesehatan dunia menyatakan virus corona merupakan pandemik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement