Kamis 12 Mar 2020 17:43 WIB

KPU Tangsel Ungkap Strategi Tingkatkan Partisipasi Pilkada

KPU Provinsi Banten menargetkan partisipasi masyarakat sebesar 75 persen.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Pilkada Tangsel. Foto: Sejumlah pemantau asing dari perwakilan negara sahabat, kedutaan, lembaga, media massa dan universitas memantau perhitungan suara Pilkada Tangsel di TPS 44, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (9/12).  (Republika/Yasin Habibi)(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ilustrasi Pilkada Tangsel. Foto: Sejumlah pemantau asing dari perwakilan negara sahabat, kedutaan, lembaga, media massa dan universitas memantau perhitungan suara Pilkada Tangsel di TPS 44, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (9/12). (Republika/Yasin Habibi)(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN — Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany percaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki strategi meningkatkan partisipasi masyarakat. Melalui media diharapkan sosialisasi sampai kepada masyarakat.

“Tentu saya yakin dan percaya KPU memiliki strategi dan juga program kegiatan dalam rangka bagaimana meningkatkan partisipasi dengan sosialisasi dan tentu pasti juga menggandeng teman-teman media,” jelasnya di kawasan Setu, Tangsel, Kamis (12/3).

Karena wilayah Tangsel dan jumlah penduduk yang begitu banyak dengan kesibukan masyarakatnya, maka dari itu media sangat dibutuhkan. Penyebaran yang dilakukan oleh KPU itu melalui media cetak, medsos, televisi, baik oleh KPU maupun oleh bakal calon.

“Kami dari pemerintah dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) tentu tetap memiliki kewajiban untuk membantu proses KPU untuk sukseskan penyelenggaraan dan juga sukses pelaksanaan Pilkada di Tangsel,” kata Airin.

Lebih lanjut, dirinya juga mendorong partisipasi masyarakat untuk bisa menyalurkan hak politiknya saat pilkada untuk memilih wali kota dan wakil wali kota. Setiap masyarakat yang sudah dapat memilih, dianjurkan untuk berpartisipasi pilkada sebab satu suara sangat menentukan bagi Tangsel kedepan.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Tangerang Selatan, Bambang Dwitoro mengungkap ada banyak cara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Sosialisasi akan disampaikan ke tingkat akar rumput.

“Kita ada banyak cara ya, kita juga misalnya tetap ada pertemuan-pertemuan sampai sosialisasi sampai ke tingkat akar rumput misalnya di tingkat kelurahan. Karena nanti kan Panitia Pemungutan Suara (PPS) belum terbentuk, kalau sudah terbentuk baru kita bergerak,” kata Bambang.

Lebih lanjut, nantinya sosialisasi dilakukan di setiap kampus yang tersebar di wilayah Tangerang Selatan. “Di Tangsel kan banyak kampus yang besar. UIN, UMJ, Unpam, kita sudah lakukan itu, bahkan sudah beberapa kali,” jelasnya.

Kemudian, sosialisasi juga dilakukan  ke sekolah-sekolah di tujuh kecamatan. Pihaknya juga juga sudah memetakan paling tidak kurang lebih lima sekolah di masing-masing kecamatan sudah diberikan sosialisasi terkait Pilkada Tangsel 2020.

“Kurang lebih setiap kecamatan kita sudah. Ini kan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) baru dibentuk dan dilantik kemarin, nanti dengan teman-teman PPK kita. Karena penyelenggara kita di bawah ini sudah ada jejaring maka itu akan efektif untuk melakukan sosialisasi,” ucap Bambang.

Selanjutnya, untuk target partisipasi masyarakat, KPU provinsi menargetkan 75 persen. Komitmen ini telah disampaikan kepada PPS untuk bisa meningkatkan lebih tinggi lagi.

Sebelumnya, saat penyelenggaraan pemilu partisipasi masyarakat hingga 80 persen. Namun untuk penyelenggaraan pilkada diketahui belum pernah mencapai 60 persen.

Sedangkan pada pemilihan wali kota tahun 2015, partisipasi masyarakat kurang dari target dan hanya mencapai 57 persen. Kurangnya partisipasi masyarakat juga kurang saat Pemilihan gubernur tahun 2019 hanya mencapai 59 persen.

“Kemarin saya tanya ke teman-teman bisa nggak di atas 75 persen. Teman-teman sih optimis dengan cara ya tadi sosialisasi. Syukur-syukur bisa sampai tingkat RW. Atau misalkan kita juga sempat diskusi di lingkungan komisioner,” jelas Bambang.

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi KPU saat ini salah satunya adalah meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat. “Itu kita akan turun dan ajak bicara semacam forum diskusi di warga dengan melibatkan warga langsung. Pengennya kayak apa,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement