Kamis 12 Mar 2020 17:02 WIB

Bima Arya di Turki di Tengah Isu Virus Corona

Bima Arya mengaku siap dipantau sepulangnya dari Turki.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya sedang berada di Azerbaijan dan Turki untuk melakukan kunjungan kerja sejak Senin (9/3). Dua hari setelahnya, Turki mengumumkan kasus pertama virus Corona atau Covid-19 pada Rabu (11/3) pagi waktu setempat.

Bima menyatakan, siap menjalani masa orang dalam pemantauan (ODP) sepulangnya dari Turki.  "Pasti. Semua tanpa terkecuali," kata Bima dikonfirmasi, Kamis (12/3).

Baca Juga

Selama di sana, Bima menyatakan, telah melakukan sejumlah langkah agar terhindar dari wabah virus Corona. Salah satunya dengan menjaga kondisi daya tahan tubuh. "Jaga kondisi tubuh dan hindari interaksi dengan orang, cukup makan dan tidur," kata Bima.

Bima juga merespons adanya adanya kabar ihwal data kasus virus Corona atau Covid-19 yang menimpa warga Kota Bogor dalam sebuah slide "Data Covid-19 Kota Bogor update tgl 10-03-2020" yang beredar di grup WhatsApp dan sosial media. Dia menyatakan, akan terus meningkatkan koordinasi dengan semua pihak.

"Saya monitor dan terus kordinasi dengan jajaran pemkot dan pemerintah pusat. Tadi pagi sudah berikan arahan detail ke jajaran pemkot,” tegas Bima.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menyatakan, semua orang yang baru saja bepergian ke negara yang terjangkit virus Corona harus dipantau. Pemantauan, kata Retno, setidaknya dilakukan selama 14 hari terhitung sejak kedatangan ke Indonesia. "(ODP) Berlaku bagi semuanya. Itu kewaspadaan bukan lebel," kata Retno.

Kendati demikian, dia menegaskan, ODP bukan berarti terjangkit virus corona. Dia menyatakan, ODP hanya wujud kewaspadaan pemerintah untuk mengantisipasi virus Corona. "(ODP) Orangnya bisa sehat tapi ini bentuk kewaspadaan dini," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement