Kamis 12 Mar 2020 14:58 WIB

Emil Minta Perguruan Tinggi Riset Obat Kina Lawan Corona

Pohon kina banyak tertanam di Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat mengunjungi Pesantren Nur Assa
Foto: Republika/Bayu Adji P
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat mengunjungi Pesantren Nur Assa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepada perguruan tinggi meriset bukti empirik kloroquin fosfat yang banyak terkandung pada tumbuhan kina dapat mencegah pertumbuhan dan memblokade virus corona atau Covid-19.

Hal itu terkait dari hasil studi lembaga riset di China dan Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa 100 orang terpapar virus corona di Wuhan bisa sembuh atau membaik.

 

"Jadi saya mengimbau universitas yang punya periset untuk segera dalam masa urgensi ini melakukan riset-riset yang praktis mengecek apakah yang disampaikan di China dan Amerika ini bisa kita jadikan sebagai upaya atau obat penyembuhan penyakit corona," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate Bandung, Kamis (12/3).

 

Emil mengatakan, hasil penelitian di dua lembaga tersebut ekstrak kloroquin fosfat pada kina efektif menghambat pertumbuhan dan memblokade infeksi dari virus corona. Hal tersebut juga dibenarkan oleh periset Unpad yaitu profesor Keri Lestari bahwa kina selain sebagai obat malaria juga ampuh mengatasi penyebaran virus corona dalam tubuh manusia.

 

"Saya sudah berdiskusi dengan profesor Keri Lestari dari Unpad yang memang sudah meneliti terkait kloroquin fosfat ini," katanya.

 

Sementara pohon kina, kata dia, tertanam di Jawa Barat sejak zaman kolonial Belanda. Di antaranya di kawasan Jayagiri Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan ikonnya Taman Junghun, di Bukti Unggul Cilengkrang, Kabupaten Bandung sekitar seluas 735 hektare, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, dan kawasan Subang. Saat ini kina dikelola dua institusi yakni PT Kimia Farma dan PTPN VIII. 

 

"Kloroquin fosfat yang dalam bahasa awamnya adalah obat kina memang dari zaman kolonial ditanamnya di Jabar," kata Emil.

 

Terkait penemuan tersebut, Emil pun mengaku sudah menyampaikannya kepada Kementerian Kesehatan. Menurut Emil, Kemenkes pun sudah mengonfirmasi bahwa kloroquin fosfat punya bukti dan potensi luar biasa.

 

Emil mengatakan, ia sudah menyampaikan ke Kemenkes dan mereka mengonfirmasi bahwa kloroquin fosfat punya bukti dan punya potensi luar biasa. "Hanya memang belum jadi mainstream maka saya imbau universitas di Jabar salah satunya Unpad untuk lebih meyakinkan lagi dengan bukti-bukti empirik bahwa kloroquin fosfat bisa kita jadikan sebagai obat," kata Emil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement