Kamis 12 Mar 2020 13:49 WIB

Siswa SMP Bina Insani Raih Penghargaan Cambridge

Ia menerima penghargaan ‘High Achievement’ level IGCSE.

Muhammad Attar Khalifa (tengah).
Foto: Dok SBBI
Muhammad Attar Khalifa (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR  ---Siswa Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) kembali menorehkan jejak prestasinya di ajang nasional. Kali ini torehan prestasi tesebut dipersembahkan oleh Muhammad Attar Khalifa, siswa kelas 9 SMP Bosowa Bina Insani, Bogor.

Attar, demikian sapaannya, menerima penghargaan ‘High Achievement’ level IGCSE untuk mata pelajaranCombined Science di Hotel Sheraton, Jakarta pada Rabu, 26 Februari 2020. Dua tahun sebelumnya, siswa SMP Bosowa Bina Insani meraih penghargaan yang sama, pada gelaran tahunan yang diadakan oleh Cambridge Assessment International Education. 

Siaran pers SBBI yang diterima Republika.co.id menyebutkan, penghargaan ‘High Achievement’  diberikan kepada pelajar yang mendapatkan nilai tertinggi. Tahun ini, Cambridge Assessment International Education memberikan penghargaan Outstanding Cambridge Learner Awards kepada 139 murid SMP dan SMA se-Indonesia yang melaksanakan ujian Cambridge di summer series (May –June) dan winter series(Oct –Nov). Penghargaan yang diberikan pun beragam, mulai dari Top in the World, Top in Country hingga High Achievement pada tiga level yakni;level IGCSE, AS Level, dan A Level.

Dikenal sebagai sosok yang tenang, Attar selalu menyempatkan diri untuk mengulang materi dan berusaha memahami konsep materi tersebut bukan menghapalnya.“Target saya memang untuk mendapatkan award, jadi saya berusaha sebagus dan sebaik mungkin agar mendapatkannya. Saya selalu mencatat materi yang diterangkan oleh guru. Kemudian, bagian-bagian yang sering keluar saya tandai dan mengingat bagian pentingnya,”  ujar siswa bertubuh jangkung tersebut tentang  tipsnya dalam belajar.

Kepala SMP Bosowa Bina Insani, Haposan Andy mengatakan, meraih sebuah penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional tidaklah mudah. “Menjadi salah satu siswa dari 139 siswa yang menerima penghargaan adalah salah satu impian Attar yang ia dapatkan dengan kerja keras,” ujarnya. 

Ia menambahkan, belum lagi penggunaan kurikulum Cambridge yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya, menjadi tantangan tersendiri. Namun, di antara tantangan tersebut terdapat banyak kelebihan yang didapatkan dari pengaplikasian kurikulum Cambridge. 

“Salah satu di antaranya, mampu menumbuhkan essential-skill yang dibutuhkan untuk kesuksesan di masa depan dan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebihtinggi di level internasional karena kurikulumnya yang berstandar global telah diakui oleh sekolah internasional dan universitas di seluruh dunia,” ujar Haposan Andy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement