Kamis 12 Mar 2020 13:30 WIB

Hadapi Generasi Milenial, Guru Harus Terus Asah Kemampuannya

Guru harus harus meningkatkan critical thinking dan contextual learning-nya.

Direktur  Highly Functioning Education Consulting Services (Hafecs), Zulfikar Alimuddin BEng, MM.
Foto: Dok Hafecs
Direktur Highly Functioning Education Consulting Services (Hafecs), Zulfikar Alimuddin BEng, MM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para guru dituntut untuk terus mengasah kemampuannya. Hal itu sangat penting untuk mencetak generasi penerus (para siswa) yang merupakan generasi millennial dan alfa.

“Dalam mempersiapkan mereka, jelas dibutuhkan percepatan peningkatan kemampuan yang sangat penting, yaitu critical thinking (kemampuan berpikir kritis) dan contextual learning (kemampuan berimajinasi). Tujuannya  agar mereka mampu memenangkan berbagai kompetisi yang ada dengan cepat dan tepat di zaman yang cenderung cepat berubah ini,” kata Direktur Highly Functioning Education Consulting Services (Hafecs) Zulfikar Alimuddin BEng MM. 

Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi pembicara seminar pendidikan bertajuk “Guru Penggerak di Era Digital”. Seminar itu diadakan oleh SMA Bakti Mulya 400 Jakarta pada akhir pekan lalu.

Zulfikar menyebutkan, terdapat berbagai faktor yang mampu membantu guru menjadi guru penggerak sejati. “Salah satunya adalah dengan mengasah kompetensi mengajarnya melalui kegiatan belajar sepanjang hayat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Untuk itu, Zulfikar membawakan sebuah kerangka kerja atau framework pengajaran yang diberi nama Teaching Mastery Framework (TMF). Framework ini dikembangkan dengan sebuah tujuan untuk membantu guru agar dapat membawakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan lebih menyenangkan, efektif, dan mudah untuk dipahami siswa. 

“Dengan mengaplikasikan TMF, para guru tidak hanya dapat meningkatkan kognisi siswa, namun juga dapat meningkatkan afeksi, keterlibatan siswa dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran, serta kebiasan-kebiasan baik di dalam kelas dan budaya self learning,” katanya. 

Terkait upaya transformasi pendidikan di Indonesia, Zulfikar mengaku pihaknya senantiasa mengajak seluruh guru di Indonesia untuk mau terus meningkatkan kompetensi pengajarannya. Hal itu tidak hanya untuk meningkatkan harkat dan martabat guru secara profesional, tetapi juga untuk mencapai tujuan besar percepatan transformasi pendidikan Indonesia.

“Tidak hanya untuk masa sekarang, tapi juga untuk masa depan pendidikan Indonesia serta juga untuk kemajuan sumber daya manusia di Indonesia,” tuturnya. 

Seminar itu dibuka oleh Dr H Saefullah MPd selaku Sekretaris Daerah DKI Jakarta. Pemateri lainnya adalah Nahdiana SPd MPd (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta), Dr Sutrisno Muslimin (Direktur Sekolah Bakti Mulya 400), dan Siti Nurhidayah SH MSi (Kepala Program Lembaga Beasiswa Baznas atau LBB). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement