Rabu 11 Mar 2020 19:13 WIB

Imbas Corona, Sultan : DIY Aman Dikunjungi

Selama 2020, DIY juga memiliki 283 event pariwisata.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus Yulianto
 Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melepas Kirab Gelar Seni Tunagrahita.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melepas Kirab Gelar Seni Tunagrahita.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Imbas penyebaran virus Corona (Covid-19), kunjungan wisatawan khususnya di DIY mengalami penurunan. Walaupun begitu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY telah mneyiapkan fasilitas kesehatan dalam mendukung keamanan wisatawan.

"Meskipun merebaknya Covid-19 telah menurunkan minat wisata ke berbagai negara. Namun, DIY aman dan siap dikunjungi wisatawan, dengan produk wisata yang prima," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Royal Ambarukmo Hotel, belum lama ini.

Sultan mengatakan, juga disiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten. Dinas Pariwisata DIY pun, katanya, telah menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer di tiap destinasi wisata dan industri di DIY.

"Selain itu juga memastikan adanya pembersihan berjalan pada fasilitas umum seperti destinasi wisata, bandara, terminal, stasiun, hotel, restoran, desa atau kampung wisata," ujarnya.

Di DIY sendiri telah disiapkan empat rumah sakit yang menjadi rujukan untuk penanganan kasus Corona. Yakni RSUP Dr. Sardjito di Kabupaten Sleman, RSUD Panembahan Senopati di Kabupaten Bantul, RSUD Wates di Kabupaten Kulon Progo dan RSUD Kota Yogyakarta, termasuk 74 rumah sakit lainnya dan 121 Puskesmas untuk penanganan terhadap masyarakat dan wisatawan.

Corona sendiri banyak melumpuhkan berbagai sektor di berbagai negara, termasuk sektor wisata. Walaupun begitu, Sultan menekankan, agar wisatawan tidak perlu khawatir untuk berwisata ke DIY.

Terkait menurunnya jumlah wisatawan asing ke Indonesia, khususnya DIY, menurutnya, ada dua faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Yakni, kekhawatiran wisatawan terinfeksi Corona dan adanya keterbatasan akses.

"Masuk ke sini (DIY) kan harus transit Singapura. Di sana kan sudah closed.  Begitu juga Malaysia, Korea, juga closed. Jadi mau lewat mana? Qatar juga sudah close, padahal kalau dari Amerika dan Eropa kan di situ transitnya," jelasnya.

Sultan mengatakan, target kunjungan di DIY yang ditetapkan selama ini yakni 80 persen wisatawan lokal dan 20 persen wisatawan mancangara. Selama 2020, DIY juga memiliki 283 event pariwisata.

Selain itu, DIY juga memiliki wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan, MICE serta industri kreatif sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Untuk itu, ia berharap, agar pariwisata di DIY dapat terus berjalan karena berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Ia pun meminta, agar masyarakat tidak berlebihan dalam menyikapi Corona tersebut. Namun, meningatkan kewaspadaan juga penting untuk dilakukan.

"Saya cenderung ingin meningkatkan potensi lokal yang bisa menghidupkan ekonomi masyarakat. Saya sangat berharap kondisi lokal ini tidak banyak terpengaruh. Mobilitas di DIY juga tidak terpengaruh. Semoga ini cepat selesai dan mayarakat bisa menjaga diri," kata Sultan.

Sultan sendiri telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomer 2/INSTTR/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Disease (Covid-19). Hal ini, ujarnya, harus didukung dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga diri melalui kebiasaan hidup bersih.

"Instruksi itu hanya menjadi ajakan saja, yang penting dirinya sendiri punya kesadaran. Jadi saya mohon agar masyarakat untuk mendisiplinkan diri dan tetap tidak berlebihan. Sehat itu penting, biasakan cuci tangan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement