Kamis 12 Mar 2020 04:50 WIB

PBB Buat Panduan Lindungi Sekolah dari Covid-19

PBB dan Palang Merah membuat panduan melindungi sekolah dari Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
PBB dan Palang Merah buat panduan melindungi sekolah dari COVID-19. Ilustrasi.
Foto: ELOISA LOPEZ/REUTERS
PBB dan Palang Merah buat panduan melindungi sekolah dari COVID-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Federasi Palang Merah Internasional (IFRC), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Dana untuk Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef) menyiarkan panduan praktis untuk melindungi sekolah dan para pelajar dari penyebaran jenis baru virus corona (Covid-19).

Panduan itu, menurut pernyataan bersama tiga lembaga tersebut, dapat digunakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, kepala sekolah, dan para guru. Panduan dapat digunakan selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung ataupun saat kegiatan akademik diliburkan untuk sementara waktu.

Baca Juga

"Saat kegiatan belajar-mengajar diliburkan, panduan ini memuat sejumlah rekomendasi untuk mencegah proses pembelajaran dan keadaan anak-anak ikut terdampak. Maksudnya, panduan ini akan mengarahkan para guru untuk membuat rencana yang matang demi memastikan proses pembelajaran tetap berlangsung," kata pernyataan tertulis bersama WHO, IFCR, dan Unicef di Jenewa dan New York, awal pekan ini.

Tiga lembaga itu menganjurkan agar para pengajar menyusun modul yang dapat diakses secara daring dan membuat siaran-siaran radio (podcast atau siniar) yang dapat membantu kegiatan belajar tidak terputus meskipun aktivitas akademik di sekolah diliburkan. Namun, apabila sekolah tetap dibuka di tengah ancaman Covid-19, panduan itu menganjurkan pihak terkait untuk memberi informasi perlindungan diri terhadap para pelajar.

Panduan juga mengenalkan cara mencuci tangan yang tepat dan menyediakan alat ataupun bahan terkait, membersihkan seluruh sarana dan prasarana sekolah dengan cairan disinfektan, dan meningkatkan sirkulasi udara dalam ruangan. "Meskipun panduan ini spesifik ke negara yang telah terdampak Covid-19, isi di dalamnya tetap relevan untuk pihak lain. Pendidikan yang memadai dapat mendorong para pelajar menjadi garda terdepan untuk pencegahan penyakit, baik di rumah, sekolah, maupun komunitas," kata tiga lembaga itu menambahkan.

Sejak mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada akhir tahun lalu, jenis baru virus corona telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan menginfeksi lebih dari 100 ribu jiwa. Data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, per Rabu (11/3) menunjukkan jumlah pasien Covid-19 mencapai 119.217 jiwa.

Kasus terbanyak ditemukan di China (80.778 jiwa), Italia (10.149 jiwa), Iran (8.042 jiwa), dan Korea Selatan (7.755 jiwa). Dari jumlah keseluruhan pasien terjangkit Covid-19, 66.563 di antaranya dinyatakan pulih, sementara 4.299 lainnya meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement