Rabu 11 Mar 2020 18:06 WIB

Dampak Gempa, 410 Unit Rumah Rusak di Kalapanunggal Sukabumi

Tidak ada warga yang mengungsi ke tenda pengungsian yang disiapkan pemda.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Israr Itah
Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu, dan petugas gabungan melakukan ebakuasi puing pada Rabu (11/3)(Republika/Riga Nurul Iman)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu, dan petugas gabungan melakukan ebakuasi puing pada Rabu (11/3)(Republika/Riga Nurul Iman)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 410 unit rumah warga di Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa. Namun ratusan rumah ini masih harus diverifikasi terkait tingkatan kerusakan baik ringan, sedang, dan berat.

"Dari enam desa yang terdampak, tercatat ada 410 unit rumah rusak hingga Rabu (11/3) siang," ujar Camat Kalapanungal Arif Solihin kepada wartawan. 

Baca Juga

Verifikasi ulang akan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Permukiman dan Kebersihan (Perkimsih) Kabupaten Sukabumi. Sehingga nantinya akan dihasilkan data yang valid dan akurat.

Menurut Arif, tidak ada warga yang mengungsi ke tenda pengungsian yang disiapkan pemda. Sebab warga banyak yang tinggal sementara di rumah kerabatnya.

Pada Rabu, kata Arif, aparat Polri dan TNI membantu evakuasi puing bangunan yang roboh terkena gempa. Di sisi lain bantuan yang sudah datang berasal dari BPBD dan Dinas Sosial yakni tenda, tenaga medis dan obat-obatan.

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menambahkan, petugas gabungan sudah dikerahkan sejak Selasa malam baik BPBD, TNI, dan Polri. "Petugas membantu evakuasi reruntuhan karena ada yang tidak bisa dilakukan secara manual dan dilakukan dengan alat berat," kata dia.

Bantuan untuk korban bencana lanjut Adjo sudah dikirim seperti tenda, selimut dan makanan siap saji serta obat-obatan. Proses pendataan kerusakan terus dilakukan agar tidak simpang siur.

Diakui Adjo, kerusakan terbanyak berada di dua kecamatan yakni Kalapanunggal dan Kabandungan. Namun kerusakan terbanyak hanya ringan dan sedang, sementara sebagian kecilnya rusak berat.

"Belum ada penetapan tanggap darurat bencana. Sebab saat ini penanganan masih bisa dilakukan dengan maksimal," kata Adjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement