Rabu 11 Mar 2020 12:13 WIB

Donald Trump dan MBS Bahas Perang Harga Minyak Global

Perang harga minyak terjadi antara Saudi dengan Rusia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman bertemu Presiden AS, Donald Trump di gedung putih, Selasa (20/3).(AP Photo/Evan Vucci)
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman bertemu Presiden AS, Donald Trump di gedung putih, Selasa (20/3).(AP Photo/Evan Vucci)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Putra Mahkota Saudi Mohamad bin Salman (MBS) dikabarkan melakukan pembicaraan melalui telepon membahas perang harga minyak global, Senin (9/3). Hal itu terjadi di tengah perang harga minyak dunia dengan Rusia, dan kemelut laporan tentang penangkapan keluarga Kerajaan.

"Presiden Donald Trump dan Putra Mahkota Saudi membahas pasar energi global dan masalah regional dan bilateral penting lainnya," ujar wakil juru bicara Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan dikutip New York Times, Rabu (11/3).

Baca Juga

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut. Perang harga minyak mentah yang dimulai oleh eksportir minyak utama dunia, Saudi, ditandai penurunan satu hari paling rendah sejak Perang Teluk 1991. Hal itu diikuti gelombang penurunan harga di pasar.

Harga minyak naik sekitar 8 persen pada Selasa kemarin, sehari setelah Saudi berencana meningkatkan produksi. Pertarungan untuk pangsa pasar minyak antara Saudi dan Rusia memperburuk kerugian di pasar keuangan yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap virus corona.

Saham AS jatuh ke level terendah sejak krisis keuangan 2008, Senin lalu. Namun pada Selasa, Wall Street tampak siap untuk rebound. Trump menyalahkan Saudi dan perang minyak Rusia atas penurunan harga saham AS. Dia mengatakan penurunan harga minyak akan baik bagi konsumen AS.

Pembicaraan melalui telepon antara Trump dengan MBS juga datang di tengah laporan tentang penangkapan di keluarga kerajaan Saudi. Pemerintah Saudi dilaporkan media AS telah menahan empat anggota keluarga kerajaan, termasuk saudara lelaki raja Salma dan mantan putra mahkota atas dugaan upaya kudeta. Menurut laporan Wall Street Journal, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud, saudara Raja Salman, dan mantan Pangeran Mahkota Mohammed bin Nayef bin Abdulaziz al Saud, keponakan raja, dituduh melakukan pengkhianatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement